Penulis
Intisari-Online.com - Berdasarkan data pada Sabtu (6/6/2020), ada30.514 kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Tercatat ada tambahan 993 kasus baru dan ini menjadi rekor tertinggi Indonesia dalam 24 jam.
Sementara di dunia, ada 6,9 juta orang lebih telah dikonfirmasi terinfeksi virus corona.
Walau angkanya sangat tinggi, nyatanya masih ada orang yang tidak percaya dengan adanya virus corona.
Salah satunya pemuda asalBula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku ini.
Dilansir dari kompas.com pada Minggu (7/6/2020), pemudaberinisial AA itu bahkan menulis unggahan di media sosialnya terkait hal ini.
Di mana dalamunggahannya di linimasa Facebook, AA mengaku tidak percaya dengan keberadaan virus corona yang saat ini tengah mewabah.
Untuk membuktikan virus corona itu benar ada, dia pun menyatakan ingin menemani empat pasien positif Covid-19 yang saat ini tengah menjalani penanganan medis di RSUD Bula.
Selain itu dalam unggahan tersebut, AA juga menantang tim gugus tugas Covid-19 di wilayah itu untuk menangkapnya.
Adapun unggahan AA di linimasa Facebook pada Minggu (31/5/2020) itu berbunyi “Corona ini seng (tidak) betul."
"Beta mau buktikan kebenaran, Beta mau temani 4 pasein yg dibilang positif."
"Beta serius ini, tim gugus tugas besok tangkap Beta”.
Lantas saja unggahan AA langsung jadi viral.
Bahkan beberapa warga mengaku resah dengan sikap AA dan meminta polisi cepat bertindak.
Nah, terkait unggahan yang menghebohkan warga itu, Kasat Reskrim Polres Seram Bagian Timur, AKP La Beli mengatakan, pihaknya langsung menjemput AA untuk dimintai keterangan.
“Tadi kita sudah ambil orangnya untuk konfirmasi itu."
"Lalu dia sudah minta maaf jadi mungkin kami akan mempertemukannya dengan tim gugus tugas,” kata La Beli, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon pada Senin lalu.
Polisi terpaksa meminta klarifikasi dari AA lantaran unggahan di media sosial itu dinilai telah meresahkan warga di Kabupaten Seram Bagian Timur.
“Karena postingan itu sangat meresahkan, jadi kami mintai klarifikasi darinya."
"Dan ternyata dia (AA) ini mengaku selalu membaca referensi terkait corona dari China,” ungkap dia.
La Beli menambahkan, di tengah situasi pandemi seperti ini, setiap warga harusnya lebih bijak dalam bermedia sosial, sehingga tidak menggagu pihak lain dan meresahkan masyarakat.
“Ini kan membuat masyarakat menjadi resah."
"Kami berharap jangan lagi ada warga yang mem-posting hal-hal yang dapat meresahkan warga, ini kan tidak baik dan mengganggu,” ujar dia.
Kini, AA dilaporkanditahan aparat kepolisian setempat.
Kasus AA menjadi bukti bahwa kita harus berhati-hati dalam menuliskan sesuatu di media sosial.
Apalagi terkait pandemi virus corona yang telah menyebar ini.
(Rahmat Rahman Patty)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Tak Percaya Virus Corona, Pria Ini Ingin Temani Pasien Covid-19 dan Tantang Gugus Tugas")