Find Us On Social Media :

Jadi Satu-satunya Alasan Negara Lain Tak Berani Usik Korea Utara, Kim Jong Un Malah Disebut Tak Akan Gunakan Nuklir, Alasannya?

By Mentari DP, Minggu, 7 Juni 2020 | 14:10 WIB

 

Intisari-Online.com - Walau dikenal sebagai negara yang tertutup, nyatanya beberapa negara takut pada Korea Utara.

Alasannya karena Korea Utara disebut memiliki senjata nuklir.

Namun baru-baru ini, Korea Utara disebut tidak akan menembakkan senjata nuklir yang mereka punya.

Wah bagaimana bisa?

Baca Juga: Takut Ketinggalan Kelas Online Karena Tak Mampu Beli Kuota Internet, Siswi Ini Pilih Bunuh Diri, Ucapan Terakhirnya 'Saya Pergi'

Dilansir dari kompas.com pada Minggu (6/7/2020), hal tersebut disampaikan oleh Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Berdasarkan pendapat pakar, Kim Jong Un diyakini tidak akan menembakkan senjata nuklir yang dia punya.

Kim Jong Un merupakan generasi ketiga dari keluarganya yang memerintah Korut sejak 1948, atau ketika masih dipimpin mendiang kakeknya, Kim Il Sung.

Pakar Korea Utara, Chris Mikul, menuturkan bahwa Kim Jong Un adalah pemimpin yang "paling liberal" dibanding kakek dan ayahnya, Kim Jong Il.

Baca Juga: Pasca Kematian Qasem Soleimani, Tiba-tiba Komandan Pasukan Elit Iran Muncul di Iran, Benar Mau Usir Pasukan Amerika Serikat dari Sana?

Dilansir Daily Express pada Jumat (5/6/2020), Mikul mendasarkan argumentasinya bahwa sang Pemimpin Tertinggi Korut itu bersekolah di luar negeri.

Kim setidaknya menghabiskan beberapa tahun di Swiss, di mana dia sangat menyukai video game dan bola basker, serta berteman dengan sejumlah orang.

"Dia sejatinya lebih familiar dengan nilai Barat."

"Jadi, menurut saya ada perbedaan besar antara dia dengan pemimpin lainnya," paparnya.

Mikul mengatakan, meski publik mengenalnya sebagai diktator yang brutal, banyak tanda menunjukkan sebenarnya dia pribadi yang baik.

Pakar yang merilis buku My Favourite Dictator pada 2019 lalu itu berujar, Kim bisa dikatakan "lebih sukses" memimpin Korut dibanding para pendahulunya.

Dia menerangkan, meski sebagian besar publik tak suka dengan kediktatorannya, Mikul meyakini kondisi Korut akan buruk jika dia meninggal.

Mikul merujuk kepada kabar kesehatan Kim pada April dan Mei, di mana dia sempat absen di hadapan publik dalam jangka waktu lumayan lama.

Dia pertama kali menuai sorotan pada April, ketika dia tidak hadir dalam Hari Matahari, atau perayaan kelahiran Kim Il Sung.

Sejak dia menghilang, rumor pun berkembang mengenai kondisi kesehatannya, yang paling puncak adalah dia diyakini sudah meninggal.

Baca Juga: Dikira Sudah Berdamai, Tiba-tiba Korea Utara Berjanji Akan Buat Korea Selatan Menderita, 'Kami Akan Melukai Sisi Selatan'

Rumor itu lenyap seiring dengan kemunculannya saat meresmikan pabrik pupuk di Sunchon, pada 1 Mei lalu, sebelum sempat menghilang lagi.

Kemudian pada akhir Mei, Kim Jong Un kembali muncul dengan memimpin rapat Partai Buruh untuk membahas kebijakan baru "pencegahan perang nuklir".

Mikul menjelaskan, indikator lain yang membuat Kim dianggap lebih sukses dari pendahulunya adalah dia bisa mengembangkan senjata nuklir. 

"Kita tahu mereka punya senjata nuklir sekarang, yang membuat Kim lebih sukses karena dia mampun mewujudkan keinginan pemimpin terdahulu."

"Selama berkuasa pada 2011, Kim sudah melakukan setidaknya empat dari enam tes senjata pemusnah massal, dengan yang terakhir terjadi pada 2017."

Saat itu, Pyongyang menguji coba bom hidrogen, dikenal juga sebagai termonuklir, yang membuat dunia makin menyoroti mereka.

"Alasan mereka begitu terobsesi dengan senjata itu karena mereka tahu, kebijakan tersebut akan membuat rezim mereka terus berkuasa," jelasnya.

Meski ingin mempunyai senjata pemusnah massal, Mikul meyakini Kim tidak akan coba-coba untuk sampai menembakkannya ke sasaran.

"Dalam opini saya, dia tidak akan sampai menarik pelatuk karena bakal membawa kehancuran bagi Korea Utara."

"Jadi, dia berpikir lebih baik apa adanya," ujar dia.

Baca Juga: Sekolah Dibuka Lagi dan Baru Mau New Normal, Justru Kasus Virus Corona di Dunia Meningkat Tajam, Ada Lebih dari 100.000 Kasus per Hari!

Kemudian sejak Korea Utara berdiri di 1948 hingga Maret tahun ini, negara komunis itu sudah menghelat setidaknya 147 rudal strategis.

Mayoritas uju coba itu terjadi di era Kim ketiga, atau 119.

Meski ada yang gagal, tes itu sudah dipandang serius oleh AS.

John Hyten, salah satu pejabat tinggi Pentagon, berkata bahwa Kim mengembangkan misil baru "lebih banyak dari siapa pun di Bumi ini".

Hyten menuturkan, Pyongyang dengan cepat belajar dari kesalahan mereka, dan membuat rudal yang bisa mengancam seluruh dunia.

Mikul merespons ucapan Hyten dengan menyatakan meski mengancam Pentagon, dia yakin senjata itu hanyalah simbol untuk melanggengkan kekuasaannya.

(Ardi Priyatno Utomo)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un Diyakini Tak Akan Pakai Senjata Nuklir, Ini Alasannya")

Baca Juga: Sudah Jaga Jarak, Pakai Masker, dan Cek Suhu, Nyatanya 2 Siswa SD Langsung Positif Covid-19, Padahal Baru 1 Hari Masuk Sekolah Kembali