"Kami menggunakan layang-layang untuk mengirim pesan bahwa kami siap melakukan apapun untuk melawan pendudukan," kata Abdullah yang baru berusia 16 tahun.
Sementara itu, militer Israel melihat bom layang-layang ini sebagai upaya membakar lahan dan merusak infrastruktur keamanan perbatasan.
Untuk menangkalnya, militer Israel menggunakan senjata baru untuk menangkal bom layang-layang yang diterbangkan pengunjuk rasa Palestina.
Dilansir Haaretz, pasukan Israel menerjunkan drone balap yang bisa melaju hingga 177 km/ jam.
Drone itu dikerahkan untuk menyobek atau menjatuhkan layang-layang itu sehingga tidak sempat menjatuhkan bom molotov ke wilayah Israel.