Penulis
Intisari-online.com - Sepekan ini Amerika dihebohkan dengan kasus kematian seorang pria kulit hitam bernama George Floyd.
Kasus ini memicu reaksi keras dari masyarakat Amerika karena dianggap sebagai kasus rasial.
Hasilnya, Amerika kini terjadi kekacauan besar, di mana masyarakat melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut keadilan atas George Floyd hingga berakhir pada kerusuhan.
Saat ini situasi di Amerika cukup kacau, terutama di Minneapolis.
Tak disangka ini ternyata bukan kasus pertama, sebelumnya, seorang pria kulit hitam terungkap lagi sebuah kasus yang mirip dengan kasus George Floyd.
Melansir Daily Mirror pada Jumat (5/6/2020), dalam adegan yang mirip dengan George Floyd, pria kulit hitam bernama Manuel Ellis (33) ditangkap di Washington pada 3 Maret.
Saat itu, Ellis dibekuk oleh polisi dengan agresif.
Secara fisik elis ditahan oleh polisi, hingga meminta bantuan medis, setelah dia berteriak tidak bisa bernafas, tetapi dia meninggal dunia tak lama kemudian.
Namun, setelah melalui sidang, Kantor Pemeriksaan Medis Kabupaten Pierce menentapkan penyebab kematian Ellis adalah karena henti pernapasan, disebabkan hipoksia.
Hipoksia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan pasokan oksigen yang memadai.
Ini disebabkan salah satunya karena pengekangan fisik yang terlalu berlebihan.
Polisi membekuk Ellis karena diketahui, dia telah melakukan pelecehan pada seorang wanita di sebuah persimpangan jalan pukul 11.22 malam.
Petugas juga mengatakan, berulang kali Ellis menabrak mobil polisi.
Saat ini kasus penyelidikan kasusnya masih dibuka.
Baca Juga: Untuk Lulusan SMA, Dibuka Pendaftaran IPDN 2020 Mulai Senin 8 Juni
Namun, belum ada laporan bahwa polisi disalahkan dalam kasus ini, kantor walikota setempat melaporkan sedang menyelidiki kasus ini.
Walikota Victoria Woodards mengtakan, "Kami berhenti di tengah perjuangan dalam melawan Covid-19, serta banjir emosi akibat kematian Geroge Floyd yang tragis di Minneapolis."
"Kasusnya hampir sama dengan kesedihan Manuel Ellis dan keluarganya," katanya.
"Kami berhenti dan berbagi kesedihan dengan mereka, karena setiap kehilangan nyawa itu sangat berarti bagi kami," katanya.
Ed Troyer, dari Departemen Shefiff Kabupaten Pierce, mengatakan, " Dia menarik dengan rompinya dan membantingnya ke tanah."
"Ellis kemudian diborgor dan dibawa ke paramedis, tiga menit setelah polisi menghadangnya," katanya.
Selama memanggil paramedis, Ellis dilaporkan berteriak, "aku tidak bisa bernapas."
Ketika mereka tiba Ellis sudah kehilangan kesadaran, dan setelah respon bekerja padanya, 40 menit kemudian dia dinyatakan meninggal dunia.
Polisi Tacoma mengidentifikasi empat petugas yang terlibat dalam penahanan Ellis, mereka adalah Christopher Burbank (34) Mattew Collins (37), Maysih Ford (28) dan Timothy Rankine (31).
Mereka berempat ditempatkan pada cuti administratof berbayar setelah insiden itu dan masih berlanjut hingga miggu lalu.
Sementara George Floyd meninggal pada 25 Mei dalam kasus yang hampir mirip dengan Ellis namun, kasusnya jauh memberikan impresi luar biasa bagi Amerika.