Banyak Orang Sulit Menghentikan Kebiasaan Menyentuh Wajah, Apa Alasan di Balik Perilaku yang Harusnya Dihindari di Tengah Pandemi Covid-19 Itu?

Khaerunisa

Penulis

Jika sebelumnya kebiasaan menyentuh wajah tidak terlalu dipermasalahkan, namun berbeda dengan sekarang

Intisari-Online.com -Sejak sebelum datangnya pandemi Covid-19, sering menyentuh wajah sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan banyak orang.

Jika saat itu kebiasaan menyentuh wajah tidak terlalu dipermasalahkan, namun berbeda dengan sekarang.

Kita diminta untuk melakukan berbagai upaya mencegah penularan virus corona, salah satunya dengan menghindari menyentuh wajah.

Selain itu, juga menjaga jarak 2 meter dan mencuci tangan.

Baca Juga: Sederhana sampai yang Ekstrem, Ini 7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Menyentuh Wajah demi Mencegah Infeksi Virus Corona

Berusaha untuk tidak menyentuh hidung atau mata sangat sulit dilakukan.

Bahkan, tenaga kesehatan profesional yang diwajibkan melakukan hal ini juga kerap kali terjebak.

Menurut studi pada 2015 yang dipublikasikan pada American Journal of Infection Control, mahasiswa kedokteran yang mempelajari pencegahan penyakit menular misalnya, diketahui menyentuh wajah mereka 23 kali dalam sejam selama kuliah.

Mengapa sangat sulit untuk berhenti menyentuh wajah kita?

Baca Juga: Tanda-tanda Hamil di Perut pada Minggu Pertama Kehamilan, Perlu USG?

“Itu merupakan salah satu kebiasaan umum bagi setiap manusia,” kata Kevin Chapman, psikolog sekaligus pendiri dan direktur Kentucky Center for Anxiety and Related Disorders.

Selama ini, banyak kegiatan yang mengharuskan kita menyentuh wajah, misalnya memakai make-up, menyikat gigi, atau menyisir rambut.

Rutinitas ini akhirnya tanpa disadari membuat kita kerap menyentuh wajah tanpa disengaja—termasuk menggosok mata setelah menyentuh benda di tempat umum.

Kecenderungan ini bukan hanya tentang pengulangan, tapi juga menunjukkan kesombongan.

Baca Juga: Israel 'Tepuk Jidat' saat Melihat Drone Rusia yang Ditembaknya Ternyata Buatannya Sendiri, Sudah Alami Hal Konyol Masih Harus Rugi Besar

“Kebiasaan tersebut menjadi cara untuk menonjolkan wajah kita di depan umum,” imbuh Chapman.

Menyentuh wajah memungkinkan seseorang untuk mengatur ‘presentasi’-nya di depan umum dan menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka sadar diri.

Menyentuh wajah bisa jadi semakin sering dilakukan oleh mereka yang mengidap kecemasan.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Kutil Secara Alami, Pakai Bahan yang Ada di Dapur

Untuk mengatasi stres, orang-orang dengan neurotisme tinggi akan melakukan perilaku berulang seperti menggigit kuku atau merapikan rambut.

Menurut Chapman, ini dapat mengganggu interaksi sosial dan membuat mereka merasa malu atau tidak berdaya.

Studi 2014 pada jurnal Brain Research menunjukkan bahwa pengidap kecemasan akan menyentuh wajah untuk menenangkan diri saat stres.

Untungnya, menyentuh wajah Anda bukan satu-satunya penyebab terinfeksi virus corona baru.

Baca Juga: Tak Gentar terhadap Pesawat Pembom Nuklir Inggris yang Sokong Militer Malaysia, Rudal Pertahanan Udara Bikinan Rusia Jadi Andalan Bung Karno Lindungi Jakarta

Meski begitu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan untuk tidak menyentuh hidung, mulut, atau mata Anda karena virus menyebar dengan cara tersebut.

Dan, setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi, ingatlah untuk membersihkan tangan Anda dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan.

Untuk menghentikan kebiasaan itu, mulailah dengan menjadi lebih sadar ketika menyentuh wajah.

Baca Juga: Obat Biduran untuk Dewasa Bisa Dibeli di Apotek, Perhatikan Ini

Artikel ini telah tayang di Nationalgeographic.grid.id dengan judul Mengapa Sulit Menahan Diri Agar Tidak Menyentuh Wajah Kita?

Artikel Terkait