Find Us On Social Media :

Menjadi 'Monster Diktator Berdarah' Setelah 'Mencicipi Darah Manusia,' Begini Kisah Kegilaan Kaisar Roma yang Awalnya Merupakan Pemuda Kaya dan Manja

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 3 Juni 2020 | 10:44 WIB

Penggambaran kaisar Roma Lucius Aurelius Commodus

Intisari-Online.com - Seorang megalomaniak paranoid yang ikut berperan sebagai gladiator yang menganggap dirinya dewa, Commodus, hidup dengan sangat keterlaluan.Lucius Aurelius Commodus, lahir tahun 161 M, diangkat sebagai kaisar oleh ayahnya Marcus Aurelius pada tahun 177 M ketika dia baru berusia 16 tahun.

Penulis Romawi kontemporer Cassius Dio menggambarkan pewaris muda itu sebagai "orang yang berpikiran sederhana."

Bergabung dengan ayahnya, Commodus ikut dalam Perang Marcomannic melawan suku-suku Jerman di sepanjang Danube.

Baca Juga: Terletak 60 Meter di Bawah Tanah, Harta Karun Nazi Senilai Triliunan Rupiah Terungkap Lewat Sebuah Buku Harian, Istana Tua Ini Jadi Kuncinya

Tetapi begitu Marcus Aurelius meninggal pada 180 AD, Commodus segera berdamai dengan suku-suku yang diperanginya agar dapat kembali ke Roma.

Terlepas dari selera pribadinya yang tidak biasa, Commodus pada awalnya berperilaku lebih seperti pemuda kaya yang manja dan khas daripada seorang diktator berdarah.

Dia menjaga sebagian besar penasihat dari rezim ayahnya agar tetap bekerja.

Tiga tahun pertama pemerintahannya juga berjalan dengan lancar, bahkan Roma tidak lagi berperang.

Baca Juga: Tidak Sembarangan Lho! Ternyata Beginilah Keunikan Cara Makan Orang Yahudi, Salah Satunya Daging Tak Boleh Dicampur Susu