Penulis
Intisari-Online.com - Kekejaman bukanlah hal baru dari Presiden Korea Selatan, Kim Jong Un.
Pemimpin diktator ini memang terkenal di mata dunia dengan image tersebut.
Namun, ada peristiwa unik yang mengejutkan dunia, terlebih bagi yang selalu mendengar kekejaman-demi kekejaman yang dilakukan sang diktator.
Peristiwa tersebut yaitu ketika pada tahun 2014 mantan pacar Kim Jong Un muncul kembali.
Bagaimana tidak mengejutkan jika sang wanita yaitu Hyon Song Wol sebelumnya dilaporkan telah dieksekusi pada 2013.
Hyon Song Wol sendiri merupakan seorang penyanyi dan politikus Korea Utara.
Menurut beberapa laporan, Hyon Song Wol dan Kim Jong Un bersama-sama melewati masa remajanya sebelum ayah Kim, Kim Jong Il, memerintahkan agar mereka dipisahkan.
Wanita yang dikatakan sebagai mantan pacar Kim Jong Un itu dikabarkan dieksekusi karena membuat rekaman seks.
Pada Agustus 2013, Chosun Ilbo, sebuah surat kabar Korea Selatan yang memiliki hubungan dekat dengan dinas intelejen Seoul melaporkan bahwa Hyon dan sebelas pemain terkenal lainnya ketahuan membuat rekaman video tersebut.
Kemudian disebut-sebut mereka dieksekusi oleh regu tembak.
Setidaknya itulah yang diyakini orang-orang sebelum akhirnya sang mantan kekasih pemimpin Korea Utara itu muncul kembali di tahun berikutnya.
Hyon muncul di televisi pada Mei 2014, ia memuji rezim Kim dan berjanji untuk 'menyalakan api untuk karya seni dan kreatif'.
Kemunculan Hyon Song Wol otomatis menampik isu bahwa dirinya telah dieksekusi.
Jika mengingat sederet kekejaman Kim Jong Un dan juga keluarga Kim yang turun temurun menjadi pemimpin Korea Utara, bukanlah hal mustahil jika Hyon benar-benar dieksekusi.
Maka tak heran kemunculan kembali wanita itu mengejutkan publik.
Menilik ke belakang, Kim Jong Un punya rekam jejak memberikan hukuman kejam, bahkan kepada keluarganya sendiri.
Pada 2013, kantor berita negara mengonfirmasi bahwa KIm telah mengeluarkan pamannya sendiri dari pertemuan dan menuduhnya membentuk fraksi melawan negara, korupsi dan tindakan 'bejat' seperti feminisasi dan penyalahgunaan narkoba.
Dia kemudian meminta pamannya dieksekusi karena dia dituduh berkomplot melawan rezim Kim.
Kemudian pada 2017, saudara tiri Kim tewas dan diduga terjadi oleh pembunuhan yang didukung negara.
Kim Jong-nam adalah pewaris kepemimpinan di negara itu sampai dia tidak disukai pada tahun 2001.
Ini terjadi setelah dia mempermalukan rezim dengan upaya gagal mengunjungi Tokyo Disneyland dengan paspor palsu, meskipun Kim Jong-nam sendiri mengatakan kehilangan dukungannya karena menganjurkan reformasi.
Setelah meninggalkan Korea Utara pada tahun 2003, Kim Jong-nam menjadi pengkritik dinasti keluarganya.
Pada 2012, Kim Jong-nam mengklaim Kim Jong-un adalah 'lelucon bagi dunia luar'.
Dia menambahkan bahwa saudara tirinya akan menjadi 'hanya angka nominal' dan bahwa 'anggota elit kekuasaan akan menjadi orang-orang yang berkuasa sebenarnya'.
Sementara itu, dalam beberapa bulan terakhir ini, Kim menjadi subyek spekulasi ketika dia menghilang.
Setelah menghilang dari pandangan publik selama tiga minggu pada bulan April, keraguan tentang kesehatannya tetap ada.
Beberapa laporan menyatakan bahwa diktator Korea Utara bisa saja mati, tetapi pejabat Korea Selatan dan AS mengklaim bahwa dia masih hidup dan sehat.
Kemudian, pada awal Mei, Kim dilaporkan tampil pertama kali di depan umum dalam 21 hari.
Kantor berita negara yang dikontrol negara mengatakan Kim memotong pita di sebuah upacara peresmian pabrik pupuk.