Indonesia Bersiap Berlakukan 'New Normal', Mahfud MD Klaim Kebijakan Ini Tak Diterapkan dengan Pendekatan Ekonomi Semata

Khaerunisa

Penulis

Mahfud MD menyatakan bahwa pemerintah tidak akan menerapkan era kenormalan baru atau new normal yang dilakukan dengan pendekatan ekonomi semata

Intisari-Online.com - Indonesia kini tengah disibukan dengan persiapan penerapan 'new normal'.

Meski begitu, terkait pemberlakuan 'new normal' sendiri masih terdapat pro dan kontra.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD membeberkan alasan pemberlakuan kebijakan baru ini.

Mahfud MD menyatakan bahwa pemerintah tidak akan menerapkan era kenormalan baru atau new normal yang dilakukan dengan pendekatan ekonomi semata.

Baca Juga: 340.000 Personel Dikerahkan, Inilah 25 Daerah yang Mulai Bersiap Menerapkan 'New Normal'

Menurut Mahfud MD, ada tiga indikator dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu kesehatan yang baik, ekonomi yang baik, serta pendidikan yang baik.

"Tujuan negara itu membangun kesejahteraan. Kesejahteraan itu indikatornya dalam pembangunan manusia kan ada tiga," kata Mahfud dalam seminar virtual Forum Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, dilansir dari Antara, Sabtu (30/5/2020).

Mahfud melanjutkan, saat berbicara era new normal, maka yang didahulukan adalah bagaimana protokol kesehatan menurut standar WHO terlaksana.

"Jadi, misalnya di sekolah Bapak, itu akan diatur. Nanti harus pakai masker, yang menyediakan masker siapa, tempat cuci tangan ada di sudut mana saja? Itu akan diatur semua," ucap Mahfud.

Baca Juga: Seorang Nenek Tewas Terbakar di Dapur, Diduga Api Sambar Jarik Korban: 'Kuat Dugaan Saat Masak'

"Kemudian jarak, tempat duduk kuliah dan sebagainya, nanti pasti akan diatur semua. Sehingga kita tidak pertimbangan ekonomi semata-mata," kata dia.

Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, pemerintah juga telah merilis aturan hukum dalam kesiapan era new normal, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur standar protokol di berbagai sektor.

"Pertama, dulu Peraturan Menteri Kesehatan tentang PSBB. Yang baru saja keluar seminggu yang lalu itu Peraturan Menteri Kesehatan tentang standar protokol di berbagai sektor. Kalau di industri ini standar kesehatan, kalau di kantor pemerintah begini, kalau di mal begini, kalau di warung ini, kalau di pabrik ini. Sudah dibuat semua standarnya," kata dia.

Baca Juga: Memiliki Kandungan yang Lemah dan Tanpa Pria, Kedua Gadis Penyuka Sesama Jenis Ini Mendadak Hamil dengan Cara Tak Terduga

Selain itu, menurut dia, pemerintah saat ini juga sudah mampu mengukur tingkat penularan virus corona di setiap daerah menggunakan pendekatan keilmuan, yakni Ro dan Rt.

Ro merupakan indeks rata-rata orang yang akan ditularkan oleh satu orang yang terinfeksi virus, dengan perkiraan WHO Ro global saat ini antara 1,4 sampai 2,5.

Sementara Rt merupakan indeks awal penularan virus corona sebelum pemerintah melakukan berbagai langkah intervensi untuk menekan penyebaran.

"Kami sudah bisa mengukur semua. Satu orang menulari dua, tiga, itu sudah bisa diukur scientific-nya. Itu ada istilah Rt ada istilah Ro. Kami setiap minggu akan meng-update. Sudah kami ukur semua," kata dia. (ant)

Baca Juga: Dipercaya Negara Teraman Dari Virus Corona, Terungkap Beginilah Cara Israel Merawat Pasien Covid-19

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mahfud MD Klaim New Normal Tak Diterapkan dengan Pendekatan Ekonomi Semata

Artikel Terkait