Find Us On Social Media :

Dulu Dirikan Partai Bersatu hingga Membawanya pada Kemenangan Pemilu 2018, Kini Mahathir Mohamad Malah Didepak dari Partai Bersama Empat Politisi Lainnya

By Tatik Ariyani, Jumat, 29 Mei 2020 | 09:31 WIB

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad

Intisari-Online.com - Awal bulan ini, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, ia mengundurkan diri sebagai Ketua Bersatu pada Februari lalu karena ia menentang keputusan partai untuk meninggalkan koalisi Pakatan Harapan (PH) dan bergabung dengan Barisan Nasional (BN) juga Parti Islam Se-Malaysia (PAS) untuk membentuk pemerintahan baru.

Mahathir mengatakan, Bersatu seharusnya menunggu dan meluangkan waktu untuk berpikir dengan hati-hati.

Sebab, telah bekerja dengan pihak lain di PH, termasuk DAP, untuk menjatuhkan BN dan memenangkan Pemilihan Umum bersejarah Malaysia pada 2018.

Kamis malam (28/5/2020), Mahathir dipecat dari Partai Bersatu, yang ia dirikan bersama dan membawanya ke kemenangan pemilu 2018.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Virus Corona, Presiden China Minta Pasukannya Siap Perang, Ternyata Segini Besar Kekuatan Militer China, Hanya Kalah dari 2 Negara Ini!

Beberapa jam setelah dikeluarkannya surat pelengseran pada Kamis malam (28/5/2020), Mahathir dan empat sekutu kunci dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia (selanjutnya: Bersatu) merilis pernyataan yang tidak mengakui pemecatan mereka.

Sebaliknya, mereka menuntut dipecatnya sekretaris partai karena telah mengirim surat pemberhentian.

Saga larut malam ini terjadi di tengah spekulasi Mahathir telah mendapat cukup dukungan dari parlemen Malaysia yang berisi 222 kursi untuk membuatnya naik kembali jadi perdana menteri ketiga kalinya.

Dalam surat yang dikirim ke Mahathir tertanggal Kamis, 28 Mei 2020, Bersatu mengatakan keputusannya untuk duduk di samping oposisi pekan lalu adalah alasan keanggotaan partainya "segera dicabut."

Baca Juga: Mengkaji Patutkah New Normal Diterapkan Mulai Juni, Ini Kata Pakar Epidemiologi