Setiap Hari Terjadi Penambahan Ratusan Kasus Positif Virus Corona, Rupanya Uji Sampel Covid-19 di Indonesia Masih Jauh dari Syarat WHO

Khaerunisa

Penulis

Intisari-Online.com -Penambahan kasus Covid-19 masih berada di angka ratusan setiap harinya.

Bahkan, sempat mencatatkan penambahan hampir 1.000 kasus beberapa waktu lalu.

Namun rupanya meski ada banyak penambahan kasus positif, jumlah pengujian sampel Covid-19 masih di bawah syarat WHO.

Artinya, jika memenuhi standar WHO, memungkinkan penambahan kasus lebih besar daripada yang tercatat saat ini.

Baca Juga: Selalu Membanggakan Kemampuannya Tangani Virus Corona, Donald Trump Justru Perintahkan Amerika Pasang Bendera Setengah Tiang, Rupanya Ini Penyebabnya

Angka pengujian sampel virus corona (Covid-19) di Indonesia masih jauh dari syarat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO mensyaratkan pengujian sampel Covid-19 minimal 1 banding 1.000 penduduk per minggu.

Angka itu masih belum bisa dicapai oleh Indonesia.

Sebagai gambaran Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan saat jumlah uji sampel Indonesia sejak Maret lalu sebesar 967 per satu juta penduduk.

Baca Juga: Kekayaan Alam Tak Menjamin Negara Ini Bertahan Makmur, Justru Terpuruk Bangkrut Usai 'Hamburkan' Uang pada Rakyat, Mata Uangnya pun Seakan Tak Ada Harganya

"Apakah itu cukup? Belum. Karena persyaratan yang diminta oleh WHO itu adalah 1 orang per 1.000 penduduk per minggu," ujar Suharso usai rapat terbatas, Rabu (27/5).

Suharso bilang, peningkatan pengecekan Covid-19 terus dilakukan.

Saat ini ditarget pengujian bisa dilakukan sebanyak 10.000 per hari.

Angka itu pun masih kurang dari kebutuhan Indonesia untuk memenuhi syarat WHO.

Baca Juga: Rumah Sakit 'Menganggur' Tiga Bulan, Pasien Syok Mengaku Melihat Ular di Dalam Rumah Sakit, Dokter yang Memeriksanya Lebih Syok Tidak Temukan Ular Tetapi Justru Temukan Hewan Ini

Namun, Suharso menerangkan bahwa DKI Jakarta menjadi wilayah yang telah memenuhi syarat tersebut.

Pemeriksaan di DKI Jakarta diperkirakan sudah mencapai 132.000 hasil uji.

Angka tersebut bila dibandingkan dengan penduduk Jakarta sekitar 10 juta dan masa penularan 12 minggu maka hasil uji telah memenuhi syarat WHO.

"Karena ini sudah berjalan kira-kira 12 minggu terhitung tanggal 2 Maret, maka di Jakarta harusnya yang sudah dites sudah 120.000, realitasnya Jakarta yang sudah dites di atas 120.000," terang Suharso.

Baca Juga: Misteri Patung Mirip Nyi Roro Kidul di Pantai Bali Akhirnya Terkuak, Pelaku Mengaku Dapat Bisikan

Angka pemeriksaan menjadi salah satu dari tiga saran WHO untuk melihat kondisi pandemi Covid-19 di satu negara.

Dua lainnya adalah berdasarkan epidimologi dan kesiapan sistem kesehatan.

Kendala pemeriksaan sampel juga dialami oleh sejumlah negara.

Uji sampel di Brasil masih 30% dari syarat WHO begitu juga dengan India yang baru memenuhi 20% syarat WHO.

Baca Juga: Kisah Tragis Seorang Pemudik yang Nekat Pulang Kampung, Selangkah Lagi sampai Kampung Halaman Nyawanya Justru Melayang Gara-gara Hal Ini

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Uji sampel Covid-19 di Indonesia rupanya masih jauh dari syarat WHO

Artikel Terkait