Penulis
Intisari-Online.com -Tidakada yang tahu persiskapan virus corona akan berakhir.
Bahkan, beberapa ilmuwan mengatakan virus itu akan tetap ada hingga beberapa tahun mendatang.
Pejabat kesehatan terkemuka AS telah berulang kali memperingatkan bahwa virus corona tidak akan hilang pada musim gugur.
Bahkan lonjakan kasus menjelang akhir tahun bisa lebih sulit untuk dikelola daripada kasus saat ini.
Anthony S. Fauci, pakar penyakit menular pemerintah, mengatakan akhir bulan lalu bahwa penyebaran virus corona “tak terhindarkan”.
Dia juga mengatakan bahwa virus corona akan kembali atau bertahan setelah musim gugur.
Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, mengatakan kepada The Washington Post gelombang kedua Covid-19 bisa lebih buruk daripada yang pertama karena akan bertepatan dengan musim flu.
Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump juga telah mengakui bahwa pandemi ini akan tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat selama berbulan-bulan.
Awal bulan ini, Trump mengatakan bahwa meskipun dia yakin Covid-19 akan hilang dengan sendirinya, itu "tidak berarti itu akan hilang pada musim gugur atau setelahnya."
Berbeda dengan Trump, anak ketiganya Eric Trump justru mengatakan hal yang sebaliknya.
Hari Sabtu, Eric Trump mengklaim bahwa virus corona akan lenyap "secara ajaib" setelah pemilu November di AS.
Sehingga hal itu memungkinkan AS untuk membuka kembali daerahnya secara total.
Jika benar, klaim tersebut tentunya akan menjadi kabar gembira bagi semua orang.
Sayangnya, pernyataan tersebut tidak memiliki dasar dalam sains dan bertentangan dengan para ahli kesehatan di seluruh dunia.
Melansit TheWashington Post, Senin (18/5/2020), dalam sebuah wawancara dengan Jeanine Pirro dari Fox News, Eric menyarankan para kritikus presiden menggunakan pandemi untuk melemahkancitra ayahnya.
Eric menyebutnya sebagai "strategi sadar" yang akan berhenti begitu tidak lagi bijaksana secara politis.
"Anda tahu, mereka akan memanfaatkan setiap hari antara hari ini dan 3 November," kata Eric.
"Dan coba tebak, setelah 3 November, virus corona akan secara ajaib, tiba-tiba, pergi dan menghilang dan semua orang akan dapat membuka (bebas) kembali," lanjutnya.
Eric juga menyerang mantan wakil presiden Joe Biden, calon Demokrat yang diperkirakan, dan membual tentang kerumunan orang di acara-acara politik Presiden Trump.
"Mereka pikir mereka mengambil alat terbesar Donald Trump, yang bisa masuk ke arena dan memenuhinya dengan 50.000 orang setiap saat," katanya.
Tim kampanye Biden menimpali komentar Eric, menyebutnya "sangat ceroboh."
"Kami berada di tengah darurat kesehatan masyarakat terbesar dalam abad ini, dengan hampir 90.000 orang Amerika meninggal, 1,5 juta terinfeksi, dan 36 juta pekerja menganggur," kata direktur komunikasi Biden, Kate Bedingfield dalam sebuah pernyataan.
"Jadi bagi Eric Trump untuk mengklaim bahwa virus corona adalah tipuan politik yang akan 'secara ajaib' menghilang benar-benar menakjubkan dan sangat ceroboh."
Kate juga menuduh pemerintahan Trump "putus asa untuk melakukan apa pun yang mereka bisa untuk membuat tameng untuk mencoba menyembunyikan kesalahan manajemen historisnya dari krisis ini."
Baca Juga: Lagi, Pemerintah Mengubah Jadwal Libur dan Cuti Lebaran 2020 di Tengah Pandemi, Catat Selengkapnya!