Covid Hari Ini 15 Mei 2020: Kasus di Indonesia Bertambah 33 Orang, Total 1.076 Pasien Covid-19 Meninggal, WHO Umumkan Virus Akan Tetap Hidup Berdampingan

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Menurut Yuri, berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Jumat, pukul 12.00 WIB, ada 490 kasus baru Covid-19.

Intisari-Online.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, hingga Jumat (15/5/2020) total ada 1.076 pasien yang meninggal dunia karena terjangkit virus corona.

Data ini diperoleh setelah pemerintah memastikan ada penambahan 33 pasien yang tutup usia.

"Jumlah pasien yang meninggal dunia bertambah 33 orang."

"Sehingga total pasien meninggal dunia sebanyak 1.076 orang," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat sore.

Baca Juga: Anaknya Dianggap Meninggal karena Virus Corona, 11 Hari Kemudian Seorang Ayah Sekaligus Pesepakbola Ini Mengakui Fakta Mengejutkan, Ternyata Dokter Telah Dikelabuinya

Selain itu, Yuri juga menyampaikan adanya penambahan kasus pasien positif Covid-19.

Menurut Yuri, berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Jumat, pukul 12.00 WIB, ada 490 kasus baru Covid-19.

"Sehingga secara akumulatif ada 16.496 kasus kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini, " kata Yuri.

Sementara itu, secara total penularan Covid-19 hingga saat ini terjadi 383 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Baca Juga: Mualaf Tionghoa Ini Rela Donasikan Rp12 Miliar Hartanya Hingga Asetnya Ludes Untuk Perangi Covid-19 di Indonesia, Alasannya Bikin Hati Bergetar

Kemudian, Yuri menyampaikan ada tambahan pasien yang dinyatakan telah sembuh dari Covid-19.

"Ada penambahan jumlah pasien sembuh sebanyak 285 orang."

"Sehingga secara akumulatif ada 3.803 pasien yang sembuh dari Covid-19 sampai saat ini, " tutur Yuri.

WHO Umumkan Virus Corona Kemungkinanan Tidak Bisa Dimusnahkan

Baca Juga: Ri Sol-Ju: Kapan Ri Sol-Ju Menikah dengan Diktator Korut Kim Jong Un?

Berbulan-bulan masyarakat dunia bertahan dengan situasi pandemi Covid-19 diliputi dengan harapan bahwa kondisi ini akan segera berakhir.

Namun, baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia WHO justru memperingatkan bahwa virus corona 'mungkin tidak pernah hilang'.

Hal itu sedikit banyak tentu menimbulkan keresahan.

Namun, berbarengan dengan peringatannya, WHO juga mengatakan bahwa umat manusia harus belajar hidup dengan penyakit dengan cara yang sama seperti penyakit yang sudha lebih dulu kita 'perangi', yaitu HIV.

Baca Juga: Ri Sol-Ju: Kapan Ri Sol-Ju Menikah dengan Diktator Korut Kim Jong Un?

MelansirDaily Mail(14/5/2020), Dr Mike Ryan, direktur program Kedaruratan Kesehatan WHO, memperingatkan tentang kemungkinan virus corona tidak akan pernah hilang.

Hal itu diungkapkannya saat menjawab pertanyaan berapa lama waktu yang diperlukan sebelum kita muncul di sisi lain COVID-19.

"Saya pikir penting untuk meletakkan ini di atas meja: virus ini mungkin hanya menjadi virus endemik lain di komunitas kami dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang." Ryan mengatakan pada konferensi pers di Jenewa.

Ia menggambarkan bagaimana menghadapi virus corona selayaknya selama ini masyarakat menghadapi penyakit HIV yang tetap ada.

Baca Juga: WHO Umumkan Virus Corona Kemungkinanan Tidak Bisa Dimusnahkan, Satu-satunya Cara untuk Akhiri Pandemi Tanpa Vaksin adalah Lakukan Hal Ini

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE 15 Mei: Bertambah 33 Orang, Total 1.076 Pasien Covid-19 Meninggal"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait