"Benar ada pemblokiran jalan dengan batako cor. Kejadian bermula pagi tadi ada dua warga desa dari Senggreng dan Sambigede. Masalahnya salah paham physical distancing," ujar Sholeh ketika dikonfirmasi, Minggu.
Sholeh menjelaskan, salah paham bermula dari pihak warga Sambigede yang membuat portal jalan dari batang bambu di jalan penghubung desa.
Semula jalan tersebut dibuka untuk umum.
Mengetahui adanya penutupan jalan, warga Desa Senggreng merespons dengan menutup jalan ke desanya.
Akhirnya sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa warga Desa Senggreng kompak menutup jalan dengan membangun dinding dari batako dengan semen cor.
"Lalu ditanggapi oleh masyarakat Desa Senggreng. 'Lah, di sana tutup, di sini ya tutup juga', begitu yang saya dengar. Akhirnya dibangunlah dengan batako. Alhasil, jalan dua desa sempat tertutup," ungkap Sholeh.