Kemunculan Kim Jong-Un Setelah Menghilang Tiga Minggu Membuat Mantan Diplomat Senior Korea Utara Kelabakan dan Meminta Maaf untuk Hindari Penghukumannya, Tapi Mereka Justru Tidak Dapat Berkutik

May N

Penulis

Intisari-online.com -Korea Utara telah menggegerkan dunia setelah mengabarkan jika Kim Jong-Un masih sehat dan kembali beraktivitas seperti biasa.

Setelah sebelumnya sosok pemimpin tersebut menghilang selama tiga minggu, spekulasi yang bermunculan sudah sangat liar.

Sampai-sampai banyak yang berpikir ia telah meninggal dan akan terjadi suksesi tidak terduga.

Pasalnya para mantan diplomat senior Korea Utara mengatakan Kim Jong-Un sangat sakit sehingga ia tidak bisa berdiri berhari-hari.

Baca Juga: Sentimen Global Anti-China Melonjak Sejak Tahun 1989, Terancam Investasi Strategisnya Terenggut, Xi Jinping Siapkan Konfrontasi Senjata Melawan Amerika Kapan Saja

Namun pada Sabtu 2/5/2020 terdapat pemberitaan mengejutkan dari media Korea Utara yang menerbitkan foto dan video Kim dalam upacara pemotongan pita untuk peresmian pabrik pupuk.

Peresmian tersebut terjadi di Utara Pyongyang, ibu kota negara dengan program nuklir.

Kemunculannya membuat banyak pihak kelabakan setelah menceritakan spekulasi liar tadi.

Mantan diplomat senior kini dicap pembelot kelas atas dari Korea Utara yang berspekulasi Kim menderita penyakit serius atau bahkan bisa meninggal.

Baca Juga: Jangan Bersedih Tidak Bisa Mudik Tahun ini, Pemerintah Resmikan Cuti Bersama Idul Fitri Tidak Jadi Diundur ke Akhir Tahun, Di Bulan Ini Cuti Bersama Idul Fitri Akan Dilaksanakan

Salah satu pembelot, Thae Yong-ho, Wakil Duta Besar Korea Utara untuk Inggris, yang mengelola dana rahasia untuk Kim.

Thae melarikan diri ke Korea Selatan pada 2016 dan merupakan salah satu dari sepasang pembelot yang terpilih sebagai anggota parlemen bulan lalu.

"Saya sadar bahwa salah satu alasan mengapa banyak dari Anda memilih saya sebagai anggota parlemen adalah dengan harapan analisis dan proyeksi yang akurat tentang masalah Korea Utara," kata Thae dalam sebuah pernyataan.

"Saya merasa bersalah dan siap bertanggung jawab," ujarnya seperti dikutip Reuters. "Apa pun alasannya, saya meminta maaf kepada semua orang".

Seorang pembelot lainnya yang terpilih jadi anggota Parlemen Korea Selatan, Ji Seong-ho mengatakan, ia yakin 99% Kim telah meninggal setelah operasi kardiovaskular, dan sebuah pengumuman resmi akan datang secepatnya pada Sabtu (2/5).

Baca Juga: Merasa Dipilih Karena Ia Suka Kedamaian, Donald Trump Mengkritik Bush: Perang Irak adalah yang Terburuk dalam Sejarah Amerika

Daily NK, media online yang berpusat di Seoul, dengan sumber-sumber orang dalam di Korea Utara melaporkan pada April lalu, Kim sedang menjalani pemulihan setelah melakukan operasi kardiovaskular.

Ji, yang diundang untuk menghadiri pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 2018, tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters, tetapi mengeluarkan pernyataan untuk meminta maaf.

"Saya telah merenungkan diri selama beberapa hari terakhir, dan merasakan beratnya posisi saya," kata Ji seperti dilansir Reuters. "Sebagai tokoh publik, aku akan bersikap hati-hati untuk maju".

Ji mengatakan kepada Reuters pada Jumat (1/3), dia telah menerima informasi tentang kematian Kim dari sumber yang tidak bisa dia ungkapkan.

Baca Juga: Tumbuh 'Tanduk Setan' di Kepalanya, Pria Berusia 74 Ini Berusaha Mencungkilnya Sendiri, Begini Asal-usul 'Tanduk' pada Manusia: Bisa Tumbuh di Mana Saja

Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul "Sebut Kim Jong Un meninggal, mantan diplomat senior Korea Utara minta maaf"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait