Find Us On Social Media :

Tak Mau Dibawa ke RS, 1 Keluarga Menangis dan Berteriak Saat Dijemput Paksa TNI, 'Kami Sehat, Mati Itu Takdir Tuhan'

By Mentari DP, Minggu, 3 Mei 2020 | 11:30 WIB

1 keluarga menangis dan berteriak saat dijemput paksa TNI.

 

Sementara sng kepala keluarga yang berusia 43 tahun tersebut terlebih dahulu dinyatakan positif Covid-19 atas hasil swab pada, Rabu (15/4/2020).

Dia adalah pekerja bangunan yang ternyata baru pulang dari Jakarta ini sempat berbohong sehingga 20 pegawai RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi harus diisolasi mandiri.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

(Puthut Dwi Putranto Nugroho)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Kami Sehat, Tidak Mau Dibawa ke Rumah Sakit, Mati Itu Takdir Tuhan"")

Baca Juga: Didampingi Kim Yo Jung, Kim Jong Un Muncul Kembali di Depan Publik Sambil Tertawa dan Merokok