Bukan Kim Yo Jong, Sosok yang 'Hilang' Selama 40 Tahun Ini Kini Digadang-gadang Sebagai Penerus Kim Jong Un dan Jadi Diktator Korea Utara Berikutnya

Mentari DP

Penulis

Selain Kim Yo Jong, ada nama Kim Pyong Il yang disebut bisa mengambil alih kepemimpinan Korea Utara. Siapakah dia?

Intisari-Online.com - Desas-desus terkait kondisi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un masih belum jelas.

Ada yang mengatakan dia koma, meninggal dunia, hingga baik-baik saja.

Tentu semua berharap kondisi sang diktator tidak apa-apa.

Namun jika Kim Jong Un meninggal dunia, siapakah penggantinya?

Baca Juga: Dalam 6 Minggu, Paulo Dybala Sudah 4 Kali Dinyatakan Positif Virus Corona, Sementara 2 Rekannya Sudah Dikonfirmasi Sembuh

Nama Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un, disebut kandidat terkuat sebagai penggantinya.

Tapi selain Kim Yo Jong, ada namaKim Pyong Il yang disebut berada di urutan berikutnyauntuk mengambil alih kepemimpinan Korea Utara.

Perlu Anda tahu,Kim Pyong Il merupakan paman Kim Jong Un dan saudara tiri Kim Jong Il.

Baca Juga: Tak Hanya Kim Jong Un, Kakek dan Ayahnya Juga Pernah 'Menghilang' dan Diberitakan Meninggal, Tapi Tak Lama Mereka Muncul Lagi di Depan Publik

Dilansir dar nypost.com pada Rabu (29/4/2020), pria berusia 65 tahun itu diketahui muncul dalam peringatan ulang tahun ayahnya, mendiang Kim Il Sung, pada 15 April 2020.

Saat itu, Kim Jong Un tidak hadir dan memicu rumor tentang kondisinya.

Pada tahun 1970-an, Kim Pyong Il menjadi pejabat Korea Utara setelah disahkan oleh Kim Jong II, yang mengambil tampuk rezim pada tahun 1994 dan memerintah hingga 2011.

Kim Pyong Il diketahuimenghabiskan sekitar 40 tahun sebagai diplomat di Hongaria, Bulgaria, Finlandia, Polandia dan Republik Ceko sebelum ia kembali ke negaranya tahun lalu.

Dengan kehadirannya, beberapapengamat Korea Utara sekarang berpikir dia mungkin bisa mengalahkan popularitas Kim Yo Jong untuk mengambil alih rezim Korea Utara berikutnya.

Terutama karena jenis kelaminnya. Di mana Korea Utara didominasi oleh pria.

Thae Yong Ho, wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris sebelum membelot ke Korea Selatan pada tahun 2016, mengatakan kepada Bloomberg bahwa para pemimpin di Pyongyang kemungkinan akan enggan menyerahkan kekuasaan kepada adik perempuan Kim Jong Un tersebut.

"Masalahnya karena Korea Utara yang dipimpin Kim Yo Jong tidak mungkin berkelanjutan," kata Thae.

"Untuk menghindari hal ini, beberapa orang di kepemimpinan akan mencoba membawa kembali Kim Pyong Il, yang sekarang dalam tahanan rumah, ke pusat kekuasaan," katanya.

Baca Juga: Capai 58.365 Kematian, Jumlah Korban Virus Corona di Amerika Melebihi Korban Perang Vietnam, Sementara Vietnam Miliki 0 Kasus Kematian

Walau begitu, beberapa lainnyatidak percaya Kim Pyong Il memiliki kesempatan.

Kim Byeong-ki, anggota komite intelijen parlemen Korea Selatan, mengatakan bahwa tidak ada indikasi Kim Pyong Il bisa menjadi penerusnya.

"Aku menertawakan teori ini," katanya.

Ingat, ketika Kim Jong Un mengambil alih kekuasaan pada tahun 2011 silam, ia melakukan pembersihan.

Antara lain dengan mengeksekusi pamannya Jang Song Thaek, dan diyakini telah memerintahkan pembunuhan saudara tirinya yang diasingkan, Kim Jong Nam, di Malaysia.

Fakta bahwa Kim Pyong Il muncul tanpa cedera dapat menunjukkan bahwa Kim Jong Un tidak pernah melihatnya sebagai musuh yang kredibel, Bloomberg melaporkan.

Jika benar, makaKim Pyong Il bisa jadi saingan berat Kim Yo Jong.

Masalahnya, selain soal usia dan jenis kelamin, apakah Kim Pyong Il punya basis dukungan?

"Sangat tidak mungkin dia memiliki koneksi atau basis dukungan yang dia butuhkan untuk menjadi pemimpin Korea Utara berikutnya," kataRachel Minyoung Lee, seorang mantan analis Korea Utara dengan pemerintah AS.

"Sementara Kim Yo Jong memiliki status khusus di rezim."

"Saya pikir dalam kasus ini, hubungannya dengan keluarga Kim mengalahkan jenis kelaminnya," tutup Rachel.

Baca Juga: Nekat Mudik Meski Sudah Dilarang, 8 Orang dalam 1 Mobil Travel dari Jakarta Positif Virus Corona

Artikel Terkait