Ilmuwan Singapura Prediksi Virus Corona di Indonesia Akan Berakhir pada Juni, Seorang Pakar UI Berikan Tanggapan Ini

Afif Khoirul M

Penulis

Intisari-online.com - Virus corona secara resmi telah masuk ke Indonesia, dan hingga kini jumlah pasiennya terus bertambah.

Meskipun belum mengalami penurunan, ada sejumlah prediksi yang memperkirakan virus corona di Indonesia akan berakhir pada bulan Juni.

Ilmuwan dari Universitas Teknologi dan Desain Singapura (SUTD) memprediksi Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada Juni 2020.

Prediksi yang dibuat oleh Laboratorium Inovasi Berbasis Data itu ditampilkan dalam situs webnya, dengan judul "Kapan Covid-19 Berakhir?"

Baca Juga: Google Ajak Pengguna Internet Hilangkan Bosan Dengan Game Coding

Situs tersebut melakukan pemantauan perkembangan Covid-19 di puluhan negara termasuk di Indonesia.

Dalam situs itu, mengatakan tim menggunakan perhitungan model SIR, akronim dari suspectible (rentan)-infected (tertular)-recovered (sembuh), untuk memperkirakan kurva pandemi.

Ahli menggunakan pengkodean dari Milan Batista dan data Our World in Data.

Untuk Indonesia, tim dalam studi ini menuliskan, puncak pandemi di Indonesia 19 April 2020, lalu pandemi di tanah air 97% berakhir pada 4 Juni 2020 dan 99% akan berakhir 20 Juni.

Baca Juga: Hati-hati, Minum Teh Saat Sahur dan Buka Puasa Bisa Timbulkan Penyakit Berbahaya Ini

Dalam situsnya SUTD, mengatakan pelaporan ini bertujuan untuk edukasi dan penelitian yang mungkin juga memiliki kesalahan.

"Pembaca, harus mencerna prediksi apapun dengan hati-hati. Terlalu optimis dengan perkiraan tanggal kapan akan berakhir akan bahaya, melonggarkan disiplin serta kontrol diri membuat perputaran virus bisa terjadi," jelasnya.

Menanggapi prediki tersebut, pakar Epidemi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono angkat bicara, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/4).

Pandu mengaku bingung ketika membaca laporan SUTD tersebut.

Pasalnya, tim yang terlibat dalam studi ini berhasil menentukan kapan tepatnya pandemi Covid-19 berakhir, hingga detail tanggalnya.

"Biasanya, yang didapat dari model simulasi adalah perkiraan bulan, atau minggu ke berapa bulan apa, bukan tanggalnya," kata Pandu.

Baca Juga: Bagai Angin Segar di Tengah Pandemi, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Berikan Bantuan Padat Karya

Dia justru mengatakan, tanggal itu sebaiknya dijadikan target kita dalam memerangi Covid-19.

Terlebih Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjanjikan bulan Juli nanti Masyarakat bisa hidup normal.

"Gugus Tugas mengatakan Juni pandemi Covid-19 berakhir, dan Juli masyarakat bisa kembali normal. Ini mereka sudah janji, dan harus dibuktikan," ujarnya.

Sebagai pengingat, pada Senin (27/4) Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan soal masyarakat bisa kembali normal pada bulan Juli.

"Presiden menegaskan, berulang kali pentingnya upaya untuk melakukan tes masif pada April dan Mei ini dilanjutkan dengan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat," jelas Doni dalam konferensi pers Senin (27/4).

"Agar Juni mendatang kita mampu menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sehingga pada Juli diharapkan kita sudah mulai hidup normal kembali," jelasnya.

Baca Juga: Setelah Dikatakan Rokok Tingkatkan Risiko Infeksi Virus Corona, Justru Beredar Kabar Nikotin Bisa Membasmi Covid-19, Mana yang Benar?

Sementara untuk mencapai target itu, Pandu menjelaskan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) merupakan upaya nyata, sebaiknya dilakukan merata di seluruh Indonesia.

Meski demikian, Doni menjelaskan bahwa penyebaran Covid-19 di Jakarta masih belum mengalami pelambatan dari waktu ke waktu.

Artikel Terkait