Catat Hampir 27.000 Kematian, PM Italia Tetap Akan Buka Kuncian Corona Secara Bertahap Meski Dapat Kecaman

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com -Italia menjadi salah satu negara yang paling terpukul di dunia akibat pandemi, mencatat hampir 27.000 kematian dan 200.000 kasus sejak pasien virus corona pertama terkonfirmasi pada 21 Februari.

Saat ini, 105.813 orang masih memiliki penyakit ini.

Namun, jumlah kasus baru dan kematian akibat virus corona di Italia telah turun selama dua minggu terakhir.

Beberapa gubernur telah mengumumkan mereka akan melonggarkan pembatasan lebih cepat dari yang pemerintah pusat inginkan.

Baca Juga: Sejarah Virus Corona di Indonesia; Indonesia Akhirnya Melaporkan Dua Kasus Virus Corona pada Awalnya

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte membela diri dari kecaman luas terhadap rencananya yang sangat hati-hati untuk mengakhiri penguncian terpanjang di Eropa untuk mengekang virus corona baru.

Pemerintah Italia mengatakan, pembatasan ketat yang berlaku sejak tujuh minggu lalu untuk mencegah penyebaran virus corona akan mereda mulai 4 Mei, dengan taman, pabrik, dan lokasi konstruksi buka kembali.

Namun, toko-toko harus tetap tutup sampai 18 Mei, sementara restoran, bar, dan penata rambut akan tetap tutup sampai 1 Juni, serta siswa tidak akan kembali ke sekolah sebelum September mendatang.

Baca Juga: Padahal Meninggal karena Corona, Namun Jenazah Pria Ini Dibawa Tanpa Peti, Hanya Dikafani dan Bahkan Keluarga Ikut dalam Ambulans

Pelonggaran penguncian yang hati-hati itu mendapat kritikan dari pebisnis, cercaan dari oposisi, bahkan jadi pertanyaan pihak-pihak dalam koalisi Conte yang rapuh, khawatir dengan dampak besar ekonomi dan sosial.

Tetapi, Perdana Menteri menegaskan, dia tidak menyesal.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Agar Olahraga Tak Berakhir dengan Bencana, Ini Langkah yang Harus Anda Lakukan dan Cara Mengatasinya di Rumah

"Jika saya bisa memutar mundur jam, saya akan melakukannya lagi," kata Conte kepada harian La Stampa seperti dilansir

"Saya tidak bisa membiarkan diri terombang-ambing oleh opini publik, bahkan jika saya memahami perasaan itu dengan sangat baik," tambahnya.

Conte mengakui, komite ilmiah menasihati bahwa dirinya "kaku" dalam kebijakan pelonggaran penguncian yang sangat hati-hati.

Tapi, dia menegaskan, kekhawatiran utama adalah untuk mencegah gelombang kedua infeksi.

"Jika hanya satu pasien berhasil memicu wabah dan penularan sedemikian rupa sehingga kami terpaksa menutup seluruh Italia, dapatkah Anda bayangkan apa yang bisa terjadi dengan 100.000 kasus positif yang kami miliki saat ini," ujarnya.

Baca Juga: Tak Putus Asa Kehilangan Pekerjaan Karena Covid-19, Pria Ini Banting Setir Jualan Sayur Online

SS. Kurniawan

Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Meski dapat kecaman, PM Italia tetap buka kuncian corona bertahap"

Artikel Terkait