Penulis
Intisari-Online.com - Seluruh dunia tengah berjuang melawan virus corona (Covid-19).
Tak terkecuali Israel.
Ada 15.555 kasus positif virus corona di Israel dengan 204 kasus kematian dan 7.200 orang dinyatakan sembuh.
Bahkan Israel dinobatkan sebagai negara paling aman saat pandemi Covid-19 berlangsung, menurut survei yang dilakukan Deep Knowledge Ventures.
Israel berada di urutan 1 dari 40 negara dengan total skor 632.32 dari 76 kriteria penilaian yang diterapkan.
Beberapa parameterdata itu di antaranya jumlah kasus virus corona, angka kematian, ukuran geografis dan demografi, kapasitas rumah sakit, dan keahlian medis.
Walau begitu,Menteri Kesehatan Israel Yaakov Litzman mengaku tidak sanggup lagi menangani krisis virus corona.
Bahkan dilansir daridailysabah.com pada Selasa (28/4/2020), Yaakov Litzman mengatakan dia akan mundur dari posisinya sebagaiMenteri Kesehatan Israel.
Ini dikarenakan krisis dan penanganan virus corona di negaranya.
Rencana ini bahkan sudahMenteri Yaakov Litzman sampaikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Padahal dia telah menjadi Menteri Kesehatan Israel dalam beberapa dekade terakhir.
Tapi karena virus corona, diamemutuskan untuk tidak kembali ke Kementerian Kesehatan untuk keempat kalinya.
Sebaliknya, dia lebih memilih untuk memimpin pengembangan untuk menyelesaikan krisis perumahan di Israel di Kementerian Perumahan.
Sebelumnya,Menteri Yaakov Litzman mendapat kecaman karena terlihat tidak siap menghadapi pandemi virus corona.
Bahkan dia menolak proposal lockdown dengan alasanmemperketat tindakan penguncian akan memengaruhi komunitas keagamaan negara itu.
Tak hanya itu, pada awal bulan ini,Litzman dikonfirmasi positif Covid-19.
Diduga dia terinfeksi karenamengabaikan perintah kementeriannya sendiri untuk menghindari doa bersama di tempat-tempat umum.
Tapi kini dia telah pulih.
Dengan rencana pengunduruan diriMenteri Yaakov Litzman, maka pemerintah Israel akanmengumumkan langkah-langkah pelonggaran baru pada Minggu depan.
Misalnya membuka kembali sejumlah sektor seperti usaha kecil dan restoran yang tutup selama 2 bulan.
Hanya saja harus menggunakan layanan delivery atau take out.
Pekan lalu, beberapa toko diizinkan untuk membuka juga.
Namun, mal dan pasar luar ruang tetap ditutup karena kekhawatiran akan pandemi masih menyebar.
Sementara karena lockdown, dikabarkan jumlah pengangguran di Israel melonjak lebih dari 25% sejak awal Maret.