Kasus Corona di Korea Selatan Makin Terkendali, Umumkan 10 Kasus Corona Baru dan Nol Kematian

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com - Beberapa waktu yang lalu, Korea Selatan sempat menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona yang tinggi.

Sabtu (25/4),Korea Selatan melaporkan, terdapat 10 kasus virus corona baru dengan nol kematian.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), tambahan ini membuat jumlah total pasien terinfeksi virus corona menjadi 10.718

Dari 10 pasien baru, empat orang baru tiba dari negara lain, termasuk dua orang asing.

Baca Juga: Saling Menyampaikan Rasa Dukacita, Begini Isi Perbincangan Jokowi dan Trump soal Penanganan Covid-19 di Indonesia

Di antara 10 kasus tersebut, tiga dilaporkan di Daegu, yang dulu menjadi pusat penyebaran cepat virus corona pada beberapa minggu lalu.

Sedangkan, dua lainnya dikonfirmasi di Provinsi Gyeonggi dan satu di Seoul.

Korban tewas tetap ada di level 240. Ini menjadi hari ketiga berturut-turut Korea Selatan tanpa ada laporan kematian baru.

Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh total pun bertambah 134 menjadi 8.635.

Baca Juga: Hidup Sejak Nabi Muhammad SAW Kecil, Beginilah Penampakan Satu-satunya 'Sahabat' Nabi yang Masih Hidup

Sebanyak 595.161 orang telah melakukan tes virus corona sejauh ini, dan 9.259 menunggu hasilnya.

"Tingkat pemulihan (untuk pasien) telah melebihi 80% dan jumlah pasien dalam isolasi telah turun di bawah 2.000, yang berarti bahwa situasi sedang dikelola pada tingkat yang dapat ditangani oleh sistem karantina kita," Yoon Tae-ho, seorang petugas kesehatan pejabat kementerian, mengatakan pada konferensi pers hari ini.

Namun dia menunjukkan bahwa masih terlalu dini untuk merasa nyaman terhadap pengendalian virus corona ini.

Baca Juga: Teori Konspirasi Seputar Virus Corona Masih Berlanjut, Kali ini Ilmuwan Wuhan Disebut 'Lakukan Hal Gila' di Lab Misterius

"Karena satu super-spreader dapat menyebabkan ukuran besar pasien kapan saja, kami sepenuhnya siap untuk respons tangguh," tambahnya.

Secara khusus, kelompok-kelompok agama diharapkan dapat melanjutkan pertemuan akhir pekan ini karena pemerintah telah melonggarkan beberapa aturan yang menjauhkan sosial.

"Akhir pekan ini, banyak fasilitas keagamaan tampaknya merencanakan layanan dalam ruangan yang sejauh ini mereka hindari," kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun pada pertemuan antar lembaga mengenai penanganan virus corona.

Dia memperingatkan bahwa siapa pun dapat menjadi "penyebar diam dan meminta peserta untuk sepenuhnya mematuhi pedoman karantina, termasuk memakai masker dan menghindari pertemuan kelompok atau makan terpisah.

Korea Selatan juga akan menandai serangkaian hari libur nasional yakni ulang tahun Buddha pada 30 April, Hari Buruh pada 1 Mei dan Hari Anak pada 5 Mei.

Baca Juga: Tak Perlu Takut Lagi, Seorang Petugas Beberkan Prosedur Penanganan Jenazah Covid-19, Bahkan Petinya Sampai Dilem dan Dipaku

Banyak orang diharapkan melakukan perjalanan atau terlibat dalam berbagai pertemuan dan acara pribadi selama liburan.

Hal ini ditakutkan akan membuat mereka terekspos risiko kontak yang lebih tinggi dengan mereka yang terkena virus.

Artikel ini pernah tayang di Kontan.id dengan judul "Makin terkendali, Korea Selatan umumkan 10 kasus virus corona baru dan nol kematian"

Artikel Terkait