Kembali Absen di Acara Penting Korut, Mungkinkah Kabar Kim Jong-un Kritis Memang Benar Adanya?

Tatik Ariyani

Penulis

Pimpinan tertinggi Korea Utara tersebut tampak tidak muncul di hadapan umum saat memperingati ulang tahun angkatan bersenjata Korea Utara pada Sabtu (25/4).

Intisari-Online.com -Kabar Kim Jong Un sakit beredar sejak dia tidak hadir dalam acara besar Korea Utara pada 11 April silam.

Acara bernama Hari Matahari yang berupa acara perayaan ulang tahun Kim Il Sung, pemimpin pertama Korea Utara sekaligus kakek Kim Jong Un biasanya dihadiri oleh presiden yang tengah menjabat tersebut,

Namun pada 11 April lalu ia tidak tampak.

Beberapa media yang melakukan spionase di Korea Utara seperti Daily NK, media Korea Selatan yang aktif memberitakan kejadian di Korea Utara tersebut mengatakan jika Kim Jong Un sedang sakit.

Baca Juga: Termasuk Bibi Kim Jong Un yang Suaminya Dieksekusi olehnya, Inilah Urutan Kandidat Pengganti Jika Pimpinan Korut itu Meninggal

Dikabarkan ia sakit berat dan mengalami operasi jantung.

Meski begitu, berita ini sampai sekarang masih simpang siur.

Namun kini, Kim dikabarkan kembali absen dalam acara nasional.

Pimpinan tertinggi Korea Utara tersebut tampak tidak muncul di hadapan umum saat memperingati ulang tahun angkatan bersenjata Korea Utara pada Sabtu (25/4).

Baca Juga: Trump Dicerca Setelah Sarankan Pengobatan Suntik Disinfektan ke Tubuh, Komunitas Medis Sebut Cara itu Metode Umum untuk Bunuh Diri

Media Korea Utara yang diawasi ketat oleh pemerintah hanya melaporkan mengenai acara ulang tahun angkatan bersenjata saja.

Media Korea Utara masih bungkam terkait kegiatan publik Kim yang sudah tidak terlihat sejak 11 April lalu.

Hal ini semakin memicu spekulasi yang lebih luas bahwa pria berusia 36 tahun itu mungkin sakit kritis.

Baca Juga: Pernah Eksekusi Pamannya dengan 120 Anjing Liar, Kim Jong Un yang Diterpa Isu Meninggal Terlihat Jalan-jalan di Kota Wonsan

Gerai-gerai propaganda Pyongyang sebagai gantinya merayakan ulang tahun ke 88 kelahiran Tentara Revolusi Rakyat Korea (KPRA) yang jatuh pada 25 April.

Kantor Berita Pusat Resmi Korea Utara merinci sejarah KPRA yang berasal dari pasukan gerilya rakyat anti-Jepang yang dibentuk oleh Kim Il-sung, almarhum kakek dari Kim Jong-un.

Kala itu, Semenanjung Korea berada di bawah pemerintahan kolonial brutal Jepang.

Dalam sebuah tajuk rencana, Rodong Sinmun, organ partai berkuasa Korea Utara, menekankan seruan Kim Jong-un untuk memperkuat kekuatan militer dan mendesak penguatan lebih lanjut dari seluruh dukungan tentara untuk kepemimpinannya.

Sementara itu, Reuters mengatakan China telah mengirim tim dokter dan pejabat medis ke Korea Utara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini 25 April 2020, Cancer Makan Lebih Banyak Sayuran Hijau dan Scorpio Latihan Bersikap Positif

Kabarnya ini dilakukan "untuk memberi nasihat tentang" Kim.

Itu mengutip tiga orang yang tidak disebutkan namanya yang akrab dengan situasi tersebut.

Delegasi tersebut, yang dipimpin oleh seorang anggota senior dari Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis China, meninggalkan Beijing ke Korea Utara pada hari Kamis, tambahnya.

Artikel ini pernah tayang di Kontan.id dengan judul "Kim Jong-un kembali absen di acara penting Korea Utara"

Artikel Terkait