Penulis
Intisari-online.com -Tom Hanks dan istrinya Rita Wilson adalah selebritis Hollywood yang sempat terjangkit virus Corona.
Mereka terjangkit ketika berada di Queensland, Australia, bulan Maret kemarin.
Kondisi yang ia alami tidak separah yang dialami oleh Rita.
Namun ia merasa seperti 'terhapus' saat diisolasi di rumah sakit.
"Aku merasa terhapus setelah 12 menit olahraga. Aku berbaring di ranjang rumah sakit dan langsung tertidur," ujar Tom Hanks kepada National Defense Radio Show dilansir dari CNN.
Ia mengingat memberi tahu tenaga medis yang merawatnya.
"Aku ingat satu hal paling aneh. Aku mencoba lakukan peregangan tubuh dan olahraga biasa di lantai dan aku bahkan tidak bisa mencapai setengahnya.
"Lalu ia melihatku melalui kacamatanya dan perawat wanita itu seperti berbicara kepada orang paling bodoh sedunia.
Baca Juga: Cara Mencegah Pencurian Hak Cipta di Youtube, Ini Solusi Dari Channel duniaManji
"Ia berkata, 'Anda menderita Covid-19'."
Sementara itu Tom mengatakan jika istrinya mengalami mual parah dari obat hydrochloroquine.
Bahkan saat itu istrinya tidak bisa berjalan.
"Rita alami hal yang lebih buruk dariku," ujar Tom.
"Ia alami demam tinggi dan gejala lainnya.
"Ia kehilangan indra perasa dan indra pembaunya.
"Ia sama sekali tidak dapat merasakan makanan lezat selama tiga minggu...mualnya sangat parah ia sampai merangkak di lantai dari ranjang di rumah sakit."
Sementara itu Rita Wilson ceritakan pengalaman Covid-19 di acara "CBS This Morning" pada Selasa, 14 April.
"Aku merasa sangat gatal, tidak nyaman, tidak ingin disentuh dan kemudian aku mulai rasakan demam," ujarnya kepada Gayle King.
Ia juga diskusikan alami suhu hampir 39 derajat Celcius.
Ia merasa saat itu "menggigil seperti belum pernah menggigil."
Juga, ia merasa tubuhnya sangat lelah.
Setelah sembuh, kedua pasangan ini kembali ke rumah mereka pada Maret akhir.
Rita jelaskan suaminya mengalami gejala lebih "ringan" daripada gejala yang ia alami.
"Ia tidak alami demam. Ia tidak kehilangan indra pencium dan indra perasa, tetapi itu masih terasa berat kami berdua.
"Butuh waktu agar kami berdua benar-benar sembuh," ujarnya.
Ia sejujurnya tidak yakin obat malaria tersebut benar-benar efektif menyembuhkannya.
"Aku dapat memberi tahu jika aku tidak tahu jika obatnya bekerja atau itu hanya masalah waktu bagi demamku untuk turun," ujarnya.
"Demamnya memang reda, tetapi obatnya memberi efek samping yang sangat ekstrim.
"Aku alami mual hebat dan vertigo, serta ototku terasa sangat lemah.
"Kurasa orang-orang harus sangat berhati-hati dengan obat itu.
"Kita masih tidak tahu apakah obat itu benar-benar membantu untuk pandemi ini."
Saat ini Rita yakin ia dan suaminya sudah kebal, dan keduanya telah mendonasikan darah mereka sebagai bagian dari pembuatan vaksin.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini