Penulis
Intisari-Online.com - Korea Utara selalu membuat penasaran negara-negara Sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Bukan hanya keputusan sang pemimpin untuk melakukan uji coba senjata nuklir, tetapi juga kehidupan sehari-hari di tengah segala keterbatasan.
Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara, memang dikenal keras kepala.
Ia tegas dalam bersikap, yang ditunjukkan dalam memimpin negara, tetapi juga terhadap hubungan luar negeri dengan negara Barat.
Beberapa waktu lalu, pers Barat sempat mencium adanya kabar metode eksekusi yang tidak biasa oleh Kim Jong un.
Mereka mendapatkan laporan, Kim Jong Un telah melakukan suatu metode eksekusi baru.
Dilansir dari The Sun (9/6/2019), Kim Jong Un memerintahkan eksekusi seorang ajudan dengan cara melemparnya ke tangki berisi ratusan piranha.
Lagi-lagi cerita tentang pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Pemimpin yang masih berusia muda ini kembali membuat publik negara Barat terkaget-kaget.
Maklum, Kim Jong Un kerap melakukan langkah tegas terhadap orang-orang yang menentangnya.
Saking tegasnya, Kim Jong Un tak pernah segan menghukum mati orang-orang yang akan mendongkel kekuasaannya di Korea Utara.
Dikabarkan eksekusi dijatuhkan pada ajudan tersebut setelah adanya laporan bahwa ia berencana melakukan kudeta.
Tangki akuarium berisi ratusan piranha yang didatangkan dari Brasil itu dibangun khusus di Ryongsong, Pyongyang, sebagai metode eksekusi baru.
Dilansir dari The Sun, selain metode eksekusi 'terbaru' dengan tangki berisi piranha yang dilakukannya baru-baru ini yang dilakukan Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara dilaporkan beberapa kali melakukan eksekusi atau hukuman mati secara sadis bagi orang-orang yang melakukan pelanggaran berat.
Dikatakan bahwa lengan jenderal itu dipotong terlebih daulu menggunakan pisau sebelum dilemparkan ke dalam tangki.
Tangki itu sendiri dilaporkan dipnuhi dengan ratusan piranha yang diimpor dari Brasil.
Namun, tidak jelas apakah sang jenderal dibunuh oleh ikan karnivora atau karena luka-lukanya sebelumnya, atau karena tenggelam.
Perlu diketahui bahwa ikan pemakan daging ini memiliki gigi setajam silet yang dapat merobek daging dalam hitungan menit.
The Daily Star mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara itu mungkin terinspirasi oleh film James Bond 1965 'You Only Live Twice' untuk melakukan metode eksekusi yang mengerikan.Baca Juga: Kehilangan Sumber Penghasilan dan Kelaparan Akibat Pandemi Corona, Seorang Tukang Bubut di Medan Polonia Nekat Curi Beras 5 Kilogram, Begini Nasibnya Usai Tertangkap
Dalam film itu, penjahat Blofeld memiliki kolam penuh dengan piranha, yang ia gunakan untuk mengeksekusi asistennya Helga Brandt.
Satu pasukan intelijen Inggris mengatakan kepada Daily Star:
"Eksekusi menggunakan piranha adalah metode klasik Kim Jong-Un."
"Kim selalu menggunakan ketakutan dan teror sebagai alat politik.Baca Juga: Sama-sama Pejuang Kemerdekaan, Tangis Bung Karno Pecah saat Tanda Tangani SK Hukuman Mati Kartosoewirjo, Sahabatnya Sendiri yang Dinanti Tim Regu Tembak di Teluk Jakarta
Apakah penggunaan piranha merupakan cara yang efisien untuk membunuh seseorang bukanlah intinya."
“Dia ingin semua orang tahu, termasuk para pembantunya yang paling tepercaya, bahwa mereka bisa saja mati dengan cara mengerikan jika ketahuan berkhianat."
"Dia telah mengeksekusi anggota keluarganya sendiri dan membunuh pejabat senior pemerintah karena tidak bertepuk tangan cukup keras dalam salah satu pidatonya."
Pada 2014, O Sang Hon, wakil menteri keamanan publik dituduh melakukan korupsi dan diikat ke sebuah tiang yang kemudian dibakar hidup-hidup dengan seorang penyembur api.
Kemudian, Kim dilaporkan mengeksekusi pejabat pertanian Hwang Min dengan senjata anti-pesawat setelah ia menantang kepemimpinan Kim pada 2016.
Bahkan bibinya, Kim Kyong-hui, diracun setelah dia memprotes kematian suaminya.
Seorang manajer sebuah peternakan kura-kura di Korea Utara juga dilaporkan ditembak karena reptil dalam peternakan tersebut mati karena kekurangan makanan dan air.
Dilansir dari The Sun, Kim Jong Un beberapa cara eksekusi oleh Kim Jong Un selain eksekusi dengan disumpal mulutnya dengan gumpalan besi sebelum diledakkan dengan senjata anti-pesawat atau dibakar hidup-hidup adalah dibiarkan hidup dengan sekawanan anjing, diracun, atau dihajar oleh regu tembak. (Muflika Nur Fuaddah/Intisari Online)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari