Penulis
Intisari-online.com - Tak bisa dipungkiri virus corona adalah penyakit yang berbahaya.
Meskipun kenyataannya ada beberapa orang yang terinfeksi virus corona tanpa menunjukkan gejala apapun alias terlihat sehat.
Namun, melalui penjelasan berikut ini mungkin kita akan tersadar betapa berbahayanya penyakit yang menyerang pernapasan ini.
Mengutip dari Daily Mirror pada Minggu (19/4/20), seorang dokter menemukan fakta baru terkait dengan penyakit virus corona.
Scan menunjukan bahwa pneumonia muncul pada paru-paru seorang wanita yang sehat tanpa menunjukkan gejala virus yang berpotensi mematikan.
Wanita yang diidentifikasi berusia 30 tahun itu awalnya khawatir dan pergi ke rumah sakit kemudian meminta di tes virus corona.
Hall itu terjadi setelah kerabatnya mengaku sudah terinfeksi penyakit seperti flu kemudian meninggal dunia.
CT Scan mengungkapkan, ada bercak-bercak yang terlihat seperti kaca buram.
Kemudian cairan di ruang-ruang paru-paru yang biasanya ditemukan pada sinar X pasien dengan kasus parah.
Dengan menganalisis pemindaian dari pasien di seluruh dunia, dokter mengindentifikasi kelainan spesifik yang disebabkan oleh Civid-19.
Polanya mirip dengan SARS dan MERS virus yang juga menyerang saluran pernapasan.
Dalam kasus wanita 30 tahun itu, dia datang ke departemen pencitraan di Iran setelah kematian kerabatnya, lapor ABC News.
Biasanya seorang yang tidak diberi scan dada dalam skenario ini, dokter membuat pengecualian dalam kasusnya.
Mereka menemukan kaca buram di pau-parunya, tandanya itu menunjukkan pneumonia Covid-19.
Dia dirawat karena virus yang sangat menular di rumah sakit dua hari kemudian.
Ahli radiologi kemudian membagikan hasilnya dari scan sinar X, untuk menunjukkan tanda khas virus dan kerusakan yang terjadi pada paru-paru.
Ahli radiologi berbasis di Teheran Iran, Dr Bahman Rasull berbagi hasil pemindaian wanita berusia 30 tahun itu dengan situs web Australia, Radiopaedia.org.
Dia mengatakan pada ABC News, "Wanita itu bersikeras melakukan CT Scan karena merasa sangat khawatir."
"Mungkin kasus ini di Australia atau negara lain tidak akan mengambil CT Scan, karena tidak ada gejala, tetapi kami melakukannya untuk menenangkan pikirannya."
Ahli radiologi Jeremy Jones dari Royal Hospital for Sick Children di Edinburg mengatakan, staf telah menemukan kasus virus corona saat pemindaian.
Dia menambahkan, "Kami memiliki beberapa kasus di mana pasien mengalami sakit perut dan mereka mendapatkan CT Scan, tetapi kami melihat bagian bawah paru-paru mereka, dan kami melihat tanda Covid-19."
Para ahli kini telah berbagi dan menganalisis pemindaian sejak kasus pertama muncul di China pada akhir tahun lalu.
Temuan mereka dapat mengarah pada diagnosis yang lebih cepat dalam membantu pencegahan infeksi sebelum menjadi parah.