Merawat dan Menemukan Kasus Virus Corona di China Dokter Ini Ungkapkan Identitas Pasien Nol yang Selama Ini Menjadi Misteri

Afif Khoirul M

Penulis

Dr Zhang mengatakan, gejalanya tampak seperti flu atau pnemonia biasa, tetapi tes lebih lanjut menunjukkan kerusakan signifikan pada paru-paru.

Intisari-online.com - Salah satu harapan untuk mengakhiri pandemi virus corona ini salah satunya adalah menemukan pasien nol.

Namun, hingga kini identitas pasien nol ini belum ditemukan sama sekali.

Sementara itu seorang dokter Tiongkok mengklaim yang menemukan kasus virus corona dan merawat pasien virus corona pertama kali mecoba mengungkap awal mula virus itu muncul.

Dr Zhang Jixin adalah dokter yang pertama melaporkan kasus virus corona pada pihak berwenang.

Baca Juga: Pedagang Pasar Gede Solo Dikejutkan oleh Kemunculan Banyak Cacing dari Tanah, Begini Penjelasan Ahli, Ada Kaitannya dengan Aktivitas Gunung Berapi?

Melansir Daily Star pada Minggu (19/4/20), Dokter pernapasan dan perawatan kritis Rumah Sakit Hubei, menerbitkan akun detail wabah itu ke kantor berita Xinhua.

Berbicara dengan masker wajah, Dr Zhang berbicara dan mengungkap siapa pasien yang pertama kalinya dia rawat.

Menurut keterangannya, pasien pertama yang dirawatnya diduga adalah pasien nol merupakan sepasang suami istri lansia.

Dr Zhang mengatakan, pasien pertamanya seorang wanita mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas.

Baca Juga: Mengenal Sosok Penemu Virus Corona Pertama di Dunia Tahun 1965, Seorang Anak Sopis Bus yang Punya Prestasi Cemerlang

Gejala ini identik dengan Covid-19 yang mematikan.

Dia mengatakan kepada Xinhua, "Pada 26 Desember, pasien pertama yang kami lihat adalah seorang wanita tua yang demam, batuk, dan kesulitan bernapas."

"Suami dan putranya ikut bersamanya, suaminya datang ke dokter karena kelelahan, tetapi dia tidak merasakan demam," katanya.

"Kami bertanya-tanya apakah putranya sakit juga, setelah kami melakukan tes putranya ternyata juga mempunyai masalah pada paru-parunya," jelasnya.

Dr Zhang mengatakan, gejalanya tampak seperti flu atau pnemonia biasa, tetapi tes lebih lanjut menunjukkan kerusakan signifikan pada paru-paru.

Dia menambahkan, "Kami memiliki pasien dengan kekeruhan di paru-parunya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi anak laki-laki jauh lebih besar dari apa yang kami lihat sebelumnya."

Baca Juga: Hadapi Corona: Aturan Aman Berbelanja Saat PSBB, Salah Satunya Mungkin Sudah Sering Anda Lakukan Bahkan Sebelum Ini

Pada 27 Desember 2019, Dr Zhang melakukan kontak dengan pasien lain dengan keluhan gejala yang sama.

Dr Zhang menunjukkan laporan ke rumah sakit yang memperingatkan para pemimpin China bahwa dia telah menemukan penyakit menular.

Penyakit itu kemudian dikenal sebagai virus corona, yang kini telah mewabah ke seluruh dunia.

Dr Zhang sebelumnya juga pernah menangani wabah SARS pada tahun 2003 silam dan menyebut tanda-tandanya mirip dengan epidemi tersebut.

Dia mengatakan," kami mencurigai sesuatu yang salah, tetapi kami tidak tahu apa itu."

Sejauh ini wabah virus corona telah memicu kepanikan massal hampir di seluruh dunia yang terkena dampaknya.

Baca Juga: Ini Dia Manfaat Kunyit dan Madu untuk Wajah, Dibuat Menjadi Masker yang Menjadikan Wajah Semakin Cerah, Mau Coba?

Pandemi ini telah menewakan lebih dari 150.000 penduduk dunia dan menginfeksi lebih dari 2 juta penduduk di seluruh dunia.

Hingga saat ini belum diketahui kapan wabah ini akan segera berakhir.

Sementara itu organisasi dunia PBB mengatakan, bahwa harapan terakhir untuk menghentikan pandemi ini hanya dengan menggunakan vaksin.

Artikel Terkait