Find Us On Social Media :

Ini yang Perlu Anda Ketahui tentang HIV dan Ibu Menyusui, Salah Satunya Menyusui adalah Makanan Paling Bergizi untuk Bayi

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 18 April 2020 | 20:00 WIB

ilustrasi menyusui.

Intisari-Online.com – Secara global, lebih dari 36 juta orang hidup dengan HIV dan hampir 2 juta dari kasus ini adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Walaupun terlalu banyak orang yang hidup dengan HIV secara global, ada kemajuan luar biasa dalam mengurangi infeksi baru, terutama dalam mencegah penularan ibuu ke anak.

Antara 2010 dan 2017, jumlah infeksi baru di kalangan anak-anak di bawah 5 menurun 35 persen dan kematian terkait AIDS di kalangan anak-anak menurun hampir setengahnya.

Terlepas dari kemajuan yang patut dicatat ini, masih ada kesalahpahaman tentang kemampuan wanita untuk menyusui jika dia positif HIV.

Baca Juga: Tak Hanya Pembengkakan Kelenjar Getah Bening, Gejala HIV pada Ibu Hamil Termasuk Sering Alami Luka di Mulut

Ibu yang memakai ART konsisten selama masa menyusui memiliki risiko penularan HIV yang sangat rendah kepada bayinya.

Mendukung kemampuan perempuan HIV-positif untuk menyusui melalui pengobatan ARV dan konseling laktasi memberi anak-anak manfaat menyelamatkan ASI dari ASI.

Ini juga secara bertahap meningkatkan kesehatan wanita itu sendiri dengan memberikan manfaat kesehatan ibu dari menyusui (seperti pengurangan risiko kanker tertentu) dan meningkatkan kesehatannya melalui pengobatan ARV.

Dengan memperkuat dukungan untuk pengobatan HIV dan menyusui, kita dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan kesehatan bagi ibu dan anak-anak.

Baca Juga: Peneliti Sebut Kerusakan Organ Dalam Pasien Covid-19 Mirip Kombinasi Sars dan Aids, Banyak yang Membandingkan dengan HIV, Yakni Merusak Sel-sel Pelindung