Find Us On Social Media :

Lebih Canggih dari Pesawat Pembom AS, TU-22 M3M Milik Rusia Bikin AS Makin Ketar-Ketir

By Agustinus Winardi, Senin, 30 April 2018 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Di tengah perkembangan Korea Utara dan Korea Selatan yang ingin berdamai, Rusia tiba-tiba memberikan semacam peringatan bahwa keadaan masih panas.

Rusia memang masih ‘belum terima’ sejak militer AS dan sekutunya menggempur Suriah pada 14/4/2018 serta menyatakan akan melancarkan balasan terhadap pasukan AS serta sekutunya jika berani menyerang Suriah lagi.

Ancaman Rusia itu tidak main-main karena Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengapalkan persenjataan berat seperti tank dan rudal-rudal antiserangan udara ke Suriah hanya beberapa hari setelah serangan Sekutu atas Suriah berlangsung.

Beberapa hari setelah pertemuan bersejarah antara pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Korsel Moon Jae-in, Rusia bahkan mengumumkan akan segera mengoperasikan pesawat pembom jarak  jauh berkecepatan supersonik, Tupolev (TU)-22M3M pada bulan Agustus 2018.

Kehadiran TU-22M3M jelas akan membuat AS makin  ketar-ketir karena pesawat-pesawat pembom jarak jauh yang selama ini dimiliki yakni, B-2 Spirit, B1-B Lancer, dan B-52 H Stratofortress, telah mendapat pesaing yang baru.

Rusia Segera Uji Coba Pesawat Pembom yang Lebih Akurat dan Lebih Mematikan

Di medan perang TU-22 M3M akan menjadi pesaing berat bagi dua jenis pembom AS, B1-B Lancer dan B-52 H Stratofortress yang juga merupakan pesawat pembom era Perang Dingin dan sudah tergolong pesawat tua.

Baik TU-22 M3M, B1-B, dan B-52 memang merupakan pesawat pembom yang bisa membawa rudal nuklir, tapi B1-B dan B-52 hanya bisa disejajarkan dengan pesawat pembom Rusia, TU-22M.

Sedangkan menurut Rusia sendiri, TU-22 M3M diklaim sebagai pesawat pembom yang memiliki 10 kali kemampuan dibandingkan TU-22 M baik dari segi kecanggihan teknologi pesawat maupun persenjataanya.

Oleh karena itu jika sudah turun ke gelanggang pertempuran TU-22 M3M Rusia mungkin  hanya bisa dasaingi oleh pesawat pembom  B-2 Spirit yang memiliki teknologi siluman (stealth).

Namun, jumlah B-2 Spirit yang dimiliki AS sangat terbatas, hanya 20 unit mengingat biaya produksi dan perawatannya sangat mahal sehingga proses produksi massalnya sampai dihentikan oleh Kongres AS.

Jika di Suriah Terjadi Perang Rudal Kisah Duel Rudal Dalam Perang Teluk pun Bisa Terulang

Sebagai pesawat pengebom jarak jauh, B-2 Spirit bisa terbang hingga jarak 12.000 km tanpa mengisi bahan bakar ulang.