Find Us On Social Media :

Berawal Dari Toko Sayuran, Inilah Sejarah Perusahaan Samsung yang Tak Pernah Kamu Ketahui

By Afif Khoirul M, Minggu, 29 April 2018 | 11:45 WIB

Intisari-online.com - Samsung Electrosnics Group adalah sebuah perusahaan berbasis teknologi yang kini disebut-sebut sebgai perusahaan konglomerat di Korea Selatan.

Perusahaan ini dalah salah satu bisnis terbesar di Korea, menghasilkan hampir seperlima dari total ekspor negara itu dengan fokus utama di industri elektronik, industri berat, konstruksi, dan pertahanan.

Namun, ternyata di balik nama tenarnya terselip sebuah sejarah yang tak pernah kamu sangka-sangka sebelumnya.

Berawal pada 1 Maret 1938, Lee Byung-chull pemilik Samsung membangung perusahaannya hanya dengan modal 27 Dollar As sekitar Rp300 Ribu.

Baca Juga : Samsung Galaxy X, Ponsel Terbaru di Tahun 2018 dengan Layar yang Bisa Dilipat!

Baca Juga : Jangan Dibuang, Silica Gel Punya Segudang Manfaat yang Bisa Diketahui Lewat Warnanya

Perusahaan kecil ini terdiri dari 40 karyawan dan dimulai dalam industri kelontong, perdagangan dan mengekspor barang-barang produksi didalam dan sekitar kota.

Perusahaan ini tumbuh dengan pesat seiring berjalannya waktu, dan diperluas pada tahun 1947, namun sayang waktu itu Pperang Korea sedang pecah.

Lalu Lee memulai kembali bisnisnya dengan kilang gula di Busan yang disebut Cheil Jedang, sebelum berkembang menjadi tekstil dan membangun pabrik wol terbesar di Korea.

Dengan cepat Samsung tumbuh dan menjadi perusahaan asuransi, sekuritas, dan bisnis ritel. Lalu Samsung fokus pada pembangunan kembali Korea setelah perang dengan fokus utama pada industrialisasi.

Baca Juga : 'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat

Selanjutnya barulah Samsung memasuki industri elektronik pada thaun 1960 dengan membentuk beberapa divisi yang berfokus pada pengembangan benda elektronik.

Divisi elektronik awal termasuk Samsung Electronics Devices, Samsung Electro-Mechanics, Samsung Corning, dan Samsung Semiconductor & Telecommunications. 

Samsung membangun fasilitas awal mereka di Suwon, Korea Selatan, pada tahun 1970, di mana mereka mulai memproduksi televisi hitam dan putih.

Antara tahun 1972 dan 1979, Samsung mulai menjual mesin cuci, berganti ke Samsung Petrochemical dan  Samsung Heavy Industries, dan pada tahun 1976, telah menjual 1 juta televisi B & W.

Baca Juga : Tak Perlu Menyadap, Begini Cara Mengetahui Siapa Saja yang Sering Hubungi Pasangan Kamu di WhatsApp 

Pada tahun 1977, mereka mulai mengekspor TV berwarna dan mendirikan Samsung Construction, Samsung Fine Chemicals, dan Samsung Precision Co. (sekarang bernama Samsung Techwin). 

Pada 1978, Samsung telah menjual 4 juta televisi hitam putih dan mulai memproduksi microwave oven massal sebelum tahun 1980.

Barulah pada tahun 1980, samsung memsuki industri perangkat keras telekomunikasi dengan mebeli Hnguk Jenja Tongsin, sebuah perusahaan elektronik yang hampir bangkrut.

Bisnis telepon seluler dikelompokkan bersama dengan Samsung Electronics yang mulai berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan sepanjang tahun 1980-an. 

Selama itu Samsung Electronics diperluas ke Portugal, New York, Tokyo, Inggris, dan Austin, Texas.

Pada tahun 1987 dengan kematian Lee Byung-chull, grup Samsung dipisahkan menjadi empat kelompok bisnis yang meninggalkan Grup Samsung dengan elektronik, teknik, konstruksi, dan sebagian besar produk teknologi tinggi. 

Ritel, makanan, bahan kimia, logistik, hiburan, kertas, dan telekomunikasi tersebar di antara Grup Shinsegae, CJ Group, dan Hansol Group.

Lalu pada tahun 1990 Samsung tumbuh menjadi perusahaan Internasional sepanjang 1990-an. (Afif Khoirul M)