'Semakin Banyak Virus Corona yang Masuk ke Tubuh Kita, Maka Semakin Berat Gejala yang Kita Rasakan'

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Diketahui ada beberapa gejala yang dirasakan seseorang jika ia terinfeksi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Yang paling umum adalah batuk, demam, hingga sesak napas. Ada juga yang sulit mencium bau.

Namunada pasien virus corona yang mengakut tidak memiliki gejala.

Hanya saja ketika diperiksa, dia positif virus corona.

Baca Juga: Tak Hanya Menyerang Paru-paru Kita, Ternyata Virus Corona Juga Memperparah Asma

Nah, inilah yang berbahaya.

Sebab, dia tidak tahu positif virus corona dan kemungkinan besar menyebarkan virus tersebut ke orang lain.

Kasus kedua inilah yang membuatJuru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengingatkan pentingnya tetap berada di rumah selama pandemi virus corona.

Sebab, kata Yuri, orang yang bepergian keluar rumah sangat rentan terinfeksi Covid-19 yang disebabkan virus corona.

Baca Juga: Diketahui Belum Ada Obatnya, Dokter Beri 3 Jenis Obat Ini hingga Pasien Virus Corona di Sumsel Sembuh, Bukan Klorokuin!

Ia menjelaskan, makin banyak virus yang masuk ke dalam tubuh seseorang, kian berat gejala-gejala fisik yang timbul.

"Secara klinis, gambaran viral load, jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh terhadap keluhan klinisnya."

"Makin banyak virus yang masuk ke dalam tubuh, maka makin berat gejala fisik yang muncul," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta pada Senin (13/4/2020).

Dia mengatakan, virus corona mampu berkembang biak dan bermutasi di dalam tubuh manusia.

Yuri menyebutkan paparan berulang dari pembawa (carrier) virus corona meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19.

"Sifat virus corona mampu berkembang biak dengan cara mereplika diri sendiri dan seringkali bermutasi."

"Karena itu, ini sangat rentan apabila orang yang tidak patuh untuk tetap tinggal di rumah, terpapar berulang-ulang oleh pembawa virus lain," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri menegaskan bahwa pembatasan fisik (physical distancing) merupakan kewajiban yang harus dilakukan seluruh masyarakat.

Terutama di daerah-daerah yang telah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ia mengingatkan bahwa tiap orang memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga kesehatan.

Baca Juga: Dibebaskan Demi Cegah Penyebaran Covid-19, Sejumlah Mantan Narapidana Malah Kembali Lakukan Tindak Kriminal, Ada yang Lakukan Penjambretan hingga Beli Narkoba

"Maka mutlak harus kita batasi aktivitas sosial, mobilitas sosial, agar risiko menularkan atau tertular bisa kita tekan maksimal," ucapnya.

"Hanya satu yang bisa kita lakukan, mari gotong royong, tenggang rasa, dan saling melindungi dengan cara mematuhi ketentuan yang telah dibuat pemerintah daerah dalam melaksanakan PSBB," tegas Yuri.

Hingga Senin (13/4/2020) siang, pemerintah mengonfirmasi penambahan 316 pasien Covid-19 baru.

Yuri menyebutkan, saat ini total pasien Covid-19 di Indonesia yaitu 4.557 orang.

Selanjutnya, kasus kematian bertambah 26. Maka, total pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 399 orang.

Sementara itu, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dikonfirmasi bertambah 21 orang.

Dengan demikian, total pasien sembuh sebanyak 380 orang.

Mereka dinyatakan negatif Covid-19 setelah menjalani dua kali pemeriksaan.

(Tsarina Maharani)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Yurianto: Makin Banyak Virus Corona yang Masuk ke Tubuh, Makin Berat Gejala Fisiknya")

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Pandemi Virus Corona, Pemerintah Beri Bantuan Bagi Mereka yang Terdampak PSBB, Segini Besarannya

Artikel Terkait