Find Us On Social Media :

Ternyata Sumpit Menyimpan Filosofi Tinggi, Jalan Meraih Kebahagiaan

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 2 Mei 2018 | 11:15 WIB

Intisari-Online.com – Jika di Barat ada sendok dan garpu, di AsiaTimur ada sumpit. Umumnya terbuat dari bilah bambu sepanjang kira-kira 25 cm.

Bagian ujung sumpit berbentuk lingkaran berdiameter sekitar 0,5 cm. Bentuk seperti ini dimaksudkan agar orang mudah menjepit makanan.

Sumpit dikenal di Cina sekitar 5.000 tahun lalu, namun baru dimasyarakatkan sejak zaman dinasti Shang (1766 - 1122 SM).

Digunakannya sumpit bermula dari kebiasaan orang memasak di zaman dulu. Untuk mengaduk makanan yang diolah dalam sebuah kuali besar, mereka menggunakan ranting pohon yang bercabang dua.

Baca juga: Sekilas Terlihat Mirip, Ternyata Sumpit dari China, Jepang, dan Korea Sangat Berbeda! Ini Perbedaannya

Lama-kelamaan, berhubung populasi penduduk makin meningkat, maka makanan itu dipotong kecil-kecil. Sebab, alat pemegang dan pengaduknya pun berupa bilah-bilah yang lebih kecil.

Sumpit Cina disebut kuai-zi. Biasanya  memiliki panjang 22 - 26 cm dengan bagian atas berbentuk segiempat berujung tumpul.

Sekitar tahun 500 sumpit digunakan secara luas di Cina, menyebar ke Vietnam, Korea, dan Jepang.

Di Jepang sumpit digunakan pada upacara keagamaan untuk menjepit makanan. Sumpit itu dibuat dari satu batang bambu yang bagian atasnya masih menyatu.

Baru pada abad ke-10 dibuat dari dua bilah batang yang terpisah.

Baca juga: Jangan Pernah Menusukkan Sumpit Ke Makanan, Inilah Lima Adat Makan Unik Di Asia

Rancangan sumpit Jepang agak berbeda dengan Cina. Bagian atas sumpit Jepang agak bulat dan meruncing pada ujungnya. Ukurannya pun lebih pendek dari sumpit Cina.

Bahkan ada aturan sendiri untuk memakainya berdasarkan jenis kelamin.