Penulis
Intisari-Online.com - Per Minggu (12/4/2020), pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 sudah mencapai 1,7 juta kasus di seluruh dunia.
Kemudian ada 108.000 orang di seluruh dunia meninggal karena virus corona.
Sementara kabar baiknya, lebih dari 400.000 orang dinyatakan sembuh.
Tingginya angka ini memaksaOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan masyarakat agar menggunakan masker saat berada di tempat umum.
Sebelumnya WHO hanya menyarankan bagi mereka yang sakit saja yang mengenakan masker.
Namun kini semua orang wajib mengenakan masker jika berada di luar rumah.
Hal ini menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.
Selain memakai masker, physical distancing (pembatasan sosial) juga diperlukan.
Di mana kini kita tidak boleh lagi berada dikerumuman.
Jika ada rapat, maka dilakukan secara online. Termasuk konferensi pers.
Namun hal berbeda dilakukan oleh Korea Utara.
Dilansir dari kompas.com pada Minggu (12/4/2020),Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, meminta jajaran pejabat negara untuk lebih tegas menanganipandemi virus corona.
Beberapa cara sudah dilakukan Korea Utara demi menghentikan penyebaran virus corona.
Misalnyalangsung menutup perbatasannya begitu tahu negara tetangga, China, mengalami wabah itu pada Januari.
Sertalangsung menerapkan serangkaian kebijakan untuk menanggulangi virus corona, termasuk mengarantina para diplomat negara lain.
TercatatPyongyang maupun media pemerintah bersikeras mereka tidak mendapatkan satu pun kasus Covid-19.
Tetapi, laporan pada Minggu (12/4/2020) membeberkan hal sebaliknya.
Di mana dilansir AFP, Kim Jong Un hadir ketikakantor berita KCNA mengulaspatogen bernama resmi SARS-Cov-2 itu.
Di mana menurut Kim Jong Un, virus coronabisa menjadi penghambat dalam perjuangan dan pembangunan mereka.
Pertemuan Biro Politik Komite Pusat Partai Buruh pun membahas mengenai kemungkinan mengubah kebijakan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Setiap pejabat diminta untuk lebih tegas dan menekankan setiap protokol guna mencegah penyakit yang awalnya berasal dari Wuhan itu.
Rapat itu kemudian menghasilkan perlunya lebih ketat dalam memberlakukan penanganan nasional untuk melindungi rakyat Korut dari virus corona.
Yang menarik, berdasarkan foto dari harian Rodong Sinmun, semua pejabat yang hadir, termasuk Kim Jong Un, tidak mengenakan masker.
Mereka juga duduk berdekatan di meja bunder, di tengah anjuran para pakar kesehatan untuk menerapkan pembatasan fisik.
Nah, melihat hal ini, pakar menyatakan, Korea Utara rentan terhantam pandemi ini.
Alasannya karena sistem kesehatan mereka yang lemah.
Tak heran banyak yang beranggapan bahwa negara itu menutupi data sebenarnya.
Kini, hampir semua negara di dunia melaporkan kasus Covid-19.
Bahkan, negara tetangga Korea Utara, Korea Selatan yang memiliki lebih dari 10.000 kasus virus corona.
(Ardi Priyatno Utomo)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Korea Utara Diminta Lebih Tegas dalam Menangani Virus Corona")