Find Us On Social Media :

Takut Pesawatnya Jadi Bahan Ejekan Saat Pertemuan Bersejarah di Singapura, Kim Jong Un pun ‘Digendong’ Pesawat VVIP Boeing 747-400 China Buatan Amerika

By Tatik Ariyani, Jumat, 10 April 2020 | 10:10 WIB

Kim Jong Un ketika mendarat di Singapura

Intisari-Online.com - Pertemuan tingkat tinggi antara Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura, Selasa (12/6/2018), disebut-sebut sebagai pertemuan bersejarah.

 

Sebelum menghadiri pertemuan itu, Kim Jong Un yang dikhawatirkan masyarakat dunia terbang ke Singapura dari Korea Utara menggunakan pesawat usangnya Ilyushin IL-76 M, di luar dugaan ternyata menggunakan pesawat Boeing 747-400 China buatan Amerika.

Ada kemungkinan Kim Jong Un dipinjami China dengan pesawat Boeing 747 yang biasa digunakan untuk mengangkut pejabat-pejabat VVIP pemerintah China termasuk Presiden Xi Jinping.

Dengan langkah itu secara politik dan juga militer China yang menegaskan masih merupakan sekutu Korut, ternyata menjamin penuh keamanan Kim Jong Un.

Baca Juga: Setiap Kali Marah, Kim Jong-un Luncurkan Rudal Balistik yang Harga Satuannya Mencapai Rp13 Miliar, Apa Tidak Rugi?

Pasalnya selain terbang di jalur penerbangan steril di atas China selama menuju Singapura, pesawat yang ditumpangi Kim Jong Un juga dikawal ketat oleh jet-jet tempur AU China.

Secara pribadi, sebelum berangkat ke Singapura, Kim Jong Un memang telah menemui Presiden Xi Jinping untuk minta bantuan akomodasi terkait kunjungannya ke Singapura demi menemui Presiden Donald Trump dan bantuan yang didapat ternyata ‘lebih dari cukup’.

Kim Jong Un sendiri ternyata menyadari bahwa ‘pesawat kepresidenannya’ yang usang akan menjadi pemandangan yang sangat kontras dan sekaligus memprihatinkan ketika disandingkan dengan pesawat Air Force One Presiden Donald di Bandara Internasional Changi Singapura.

Maka kesediaan China menjamin fasilitas Kim Jong Un selama di Singapura agar kelihatan berwibawa benar-benar telah banyak menolongnya.

Baca Juga: Setiap Kali Marah, Kim Jong-un Luncurkan Rudal Balistik yang Harga Satuannya Mencapai Rp13 Miliar, Apa Tidak Rugi?