Penulis
Intisari-Online.com - Seperti yang kita tahu, tenaga medis di seluruh dunia sedang berjuang merawat pasien virus corona (Covid-19).
Tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, ahli, hingga petugas rumah sakit ini bekerja keras tanpa batas waktu.
Ada yang bekerja hingga 12 jam sehari, tidak makan karena memakai baju pelindung, hingga harus merenggang nyawa karena terinfeksi virus corona.
Seperti yang dialami seorang perawat.
Dilansir dari mirror.co.uk pada Selasa (7/4/2020),Liz Glanister sudah berusia 68 tahun.
Hal itu berarti dia seharusnya sudah pensiun dari pekerjaannya.
Namun perawat yang bekerja di National Health Service (NHS) ini tetap bekerja diRumah Sakit Universitas Aintree Liverpool.
Ada beberapa alasan mengapaLiz Glanister terus bekerja sebagai perawat meski seharusnya dia sudah pensiun.
Alasan pertama karena dia menyukai pekerjaannya.
"I love my jobs (aku mencintai pekerjaanku)," kataLiz Glanister ketika ditanya mengapa dia tidak pensiun.
Alasan kedua karena pandemi virus corona yang menyerang Inggris dan seluruh dunia.
Menurutnya, dia ingin membantu rumah sakit tempat dia bekerja selama puluhan tahun.
Dia ingin merawat pasien-pasien virus corona di Liverpool dan Inggris.
Dilaporkan,Liz Glanister merupakan satu dari setidaknya 10 staf medis NHS yang berada di garis depan untuk menangani pasien-pasien COvid-19.
Tercatat, ada 5.000 pasien di Inggris dan hampir 100 pasien lebih berada di rumah sakit tempatnya bekerja.
Setelah hampir berjuang selama beberapa minggu,Liz Glanistermeninggal dunia.
Kepala perawat NHS Foundation Trust, Dianne Brown mengatakan: "Dengan sangat sedih saya dapat mengkonfirmasi bahwa Liz Glanister, seorang perawat staf lama di Rumah Sakit Universitas Aintree, dengan sedih meninggal di Rumah Sakit Universitas Royal Liverpool pada hari Jumat setelah dikonfirmasi positif Covid-19."
KematianLiz Glanister lantas menjadi duka seluruh staf medis diRumah Sakit Universitas Aintree Liverpool.
Rekan-rekan staf medisLiz Glanister pun mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya bagiLiz Glanister dan keluarganya.
"Anda tidak pantas menerima ini setelah Anda merawat dan menyelamatkan ratusan pasien," tulis salah satu rekan Liz Glanister.
"Dia sangatbijak, jenaka dan luar biasa. Aku tidak akan pernahmelupakanmu Liz Glanister. Akhirnya kamu bisa beristirahat sekarang," tulis sahabat Liz yang juga seorangperawat.
Perawat lain menambahkan: "Dia mengajari saya banyak hal ketika saya mulai bekerja. Dia wanita luar biasa."
"Kamu adalah orang yang spesial dan bahkan teman yang lebih istimewa."
"Liz, kamu menyentuh hati kita semua. Satu dalam sejuta. Legenda."
Tak hanya rekan perawatnya, mantan pasien-pasienLiz Glanister pun mengucapkan duka cita.
Seorang pria yang dirawat karena kanker menulis di Facebook: "Benar-benar patah hati."
"Betapa seorang wanita cantik Liz Glanister beristirahat dengan tenang."
Seorang mantan pasien Liz juga berduka.
"Saya benar-benar terkejut dengan berita kematian Liz."
"Dia mengabdikan hidupnya untuk membantu begitu banyak orang selama bertahun-tahun."
"Saya berharap pandemi virus corona ini segera berakhir dan semua staf medis bisa beristirahat," tutupnya.