Find Us On Social Media :

Walau Dipuji WHO Karena Tanggap Krisis Covid-19 hingga Belum Ada Laporan Korban Meninggal, Vietnam Bersiap untuk Lockdown

By Mentari DP, Senin, 30 Maret 2020 | 16:15 WIB

Ilustrasi karantina virus corona.

Intisari-Online.com - Vietnam masuk dalam daftar negara yang sudah melaporkan kasus positif virus corona (Covid-19).

Hingga Senin (30/3/2020) sore, Vietnam telah melaporkan 194 kasus virus corona.

Dengan catatan 0 angka kematian dan 52 pasien telah dinyatakan sembuh.

Artinya hingga kini, belum ada pasien positif virus corona di Vietnam yang meninggal.

Baca Juga: Awas, 3 Hal Ini Bisa Jadi Sumber Penularan Virus Corona, Salah Satunya Uang Cash!

Bahkan tingkat kesembuhannya hampir 100%.

Hal ini lantas Vietnam telah mendapat banyak pujian karena kesukseannya dalam menekan angka infeksi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), respon cepat pemerintah mengatasi keadaan darurat sangat penting dalam mengendalikan krisis pada tahap awal.

Walau tingkat kesembuhannya hampir 100%, nyatanya Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Puch meminta Hanoi dan Co Chi Minh City (HCMC) bersiap terhadap skenario lockdown.

Baca Juga: Seminggu Setelah Dinyatakan Sembuh, 2 Orang Ini Kembali Terinfeksi Covid-19, Apakah Mereka yang Pernah Terinfeksi Virus Corona Bisa Tertular Kedua Kalinya?

Hal itu disampaikan Xuan Puch pada Minggu (29/3/202).

"Hanoi dan Kota Ho Chi Minh harus meninjau kembali dan memperbarui rencana untuk memerangi virus serta harus siap untuk skenario penguncian kota," kata Puch, dilansir dari Reuters.

Logistik

Dalam kesempatan itu, Puch meminta Hanoi dan HCMC untuk memastikan sumber daya, terutama makanan dalam kondisi aman.

Menurutnya, Vietnam kini telah memasuki periode puncak pandemi Covid-19 dan menginstruksikan kelima kota itu agar melakukan langkah intensif dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk melakukan tindakan yang tepat.

Kota-kota itu kata Puch, harus menyiapkan sumber daya manusia dan pasokan untuk menangani virus dalam skala yang lebih besar.

Mereka juga harus mencegah warga berpindah dari daerah wabah ke daerah lain dan siap saling mendukung jika nantinya ada daerah yang jumlah infeksi melampaui kapasitas.

Kementerian Kesehatan Vietnam dan pemerintah daerah juga diminta meninjau dan memperbarui rencana mobilisasi sumber daya manusia, bahan dan fasilitas untuk memastikan pasokan makanan serta barang-barang penting jika situasi memburuk.

Puch menugaskan Kementerian Kesehatan, Keamanan Publik, dan Komite Rakyat Hanoi dan HCMC untuk menangani kasus Covid-19 di Rumah Sakit Batch Mai dan Buddha Bar & Grill di Distrik 2 Thao Dien Ward, daerah yang dikaitkan dengan puluhan kasus positif.

Baca Juga: Paru-paru Jadi Hal Pertama yang Diserang Virus Corona, Maka Kita Wajib Jaga Kesehatan Paru-paru, Caranya Konsumsi 5 Makanan Ini!

Batasi transportasi dan ekonomi

Sementara itu, Kementerian Transportasi diminta untuk menangguhkan penerbangan internasional yang datang ke Vietnam dan meminimalisir penerbangan dari Hanoi dan HCMC ke daerah lain selama dua minggu ke depan.

"Kereta api, bus, dan layanan transportasi lainnya juga harus dibatasi," kata Puch, dilansir dari VN Express.

Pada 26 Maret, Puch telah meminta daerah di seluruh negeri untuk menghentikan acara sosial dan meniadakan pertemuan lebih dari 20 orang.

Usai pengumuman itu, banyak daerah telah sepenuhnya menghentikan upacara keagamaan dan kegiatan yang melibatkan 20 orang di tempat-tempat ibadah serta menangguhkan semua kegiatan budaya, olahraga, dan tempat wisata.

Pemerintah juga telah meminta penangguhan bisnis tak penting, kecuali toko penjual makanan, obat-obatan, dan bahan bakar hingga 15 April mendatang.  

(Ahmad Naufal Dzulfaroh)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belum Laporkan Kasus Kematian Corona, Vietnam Tetap Bersiap Lockdown")

Baca Juga: 'Saya Rutin Minum Empon-empon', Cerita Pasien yang Sembuh dari Virus Corona, Ini 7 Manfaat Empon-empon