Penulis
Intisari-Online.com -Arena rekreasi air SeaWorld di Amerika Serikat untuk sementara waktu merumahkan lebih dari 90% karyawannya.
Langkah yang akan diberlakukan pada pada 1 April tersebut diambil karena dipandemi coronavirus.
Para pekerja SeaWorld ini dipastikan tidak akan dibayar setelah 31 Maret.
Namun mereka akan memenuhi syarat untuk tunjangan pengangguran, perusahaan tersebut menyatakan dalam pengajuan SEC.
SeaWorld menyatakan mereka akan tetap ditutup oleh karenanya tidak dapat menghasilkan pendapatan.
"Oleh karena itu, kami telah membuat keputusan bisnis yang menyakitkan tetapi perlu untuk sementara waktu dengan merumahkan lebih dari 90% tenaga kerja kami saat ini, termasuk karyawan perusahaan," SeaWorldmengumumkan kebijakannya melalui surat seperti yang diterima olehCNN Business.
"Untuk memposisikan perusahaan untuk kelangsungan jangka panjang."
SeaWorld sendiri mengakui tidak mengetahui secara pasti berapa lama karyawan akan diberhentikan.
Perusahaan, yang mengoperasikan 12 taman hiburan di seluruh Amerika Serikat, mengumumkan pada 13 Maret bahwa mereka menutup semua lokasi.
"Selama waktu ini, para ahli perawatan hewan akan terus menjaga kesehatan hewan dalam perawatan kami," tulisnya pada 13 Maret.
Saham SeaWorld (SEAS) turun 10,56% setelah pasar tutup pada hari Jumat.
Industri pariwisata telah sangat terpukul oleh coronavirus.
Baca Juga: Tragis, Pesawat Lionair Filipina Jatuh Saat Bawa Tenaga Medis Corona, Semua Penumpang Tewas
Marriott, jaringan hotel terbesar di dunia, mulai memecat karyawannya pada 17 Maret.
Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada CNN Business bahwa pihaknya "mengalami penurunan permintaan yang signifikan."
Disney (DIS) menutup sebelas taman hiburannya di seluruh Amerika Utara, Eropa, dan Asia pada pertengahan Maret.
Universal Orlando Resort juga mengumumkanbahwa untuk sementara waktu menutup taman mereka yang dimulai pada penutupan bisnis pada 15 Maret.