Find Us On Social Media :

Positif Covid-19 dan Sedang Dalam Isolasi, PM Inggris Boris Johnson Murka dan Geram Dengan China Terkait Penanganan Wabah Pandemi Baru ini

By Maymunah Nasution, Senin, 30 Maret 2020 | 10:09 WIB

Setelah Pangeran Charles, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Umumkan Positif Terinfeksi Virus Corona, Alami Demam dan Batuk-batuk!

Intisari-online.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikabarkan sangat marah dengan pemerintah China terkait penanganan virus corona atau covid-19.

Pemerintah Inggris menuding China tidak transparan terkait korban virus corona di negaranya dan menduga kasus sebenarnya bisa 40 kali lebih besar daripada yang dilaporkan Beijing.

Mengutip Businessinsider, Minggu (29/3), pejabat pemerintah Inggris percaya China menyebarkan disinformasi tentang tingkat keparahan wabah covid-19 di negaranya, demikian laporan Mail on Sunday.

Surat kabar itu menuliskan bahwa para ilmuwan Inggris telah memperingatkan Johnson bahwa China bisa saja memperkecil jumlah kasus covid-19 dari kenyataan yang sebenarnya.

Baca Juga: Tiba-tiba Berdiri Bilik Disinfektan di Mana-mana, WHO Peringatkan Bahaya Tersembunyi: Selaput Lendir Rusak, Bisa Iritasi Bagian Ini

Mereka menduga jumlah kasus covid-19 di China bisa 15 sampai 40 kali lipat lebih besar dari yang dilaporkan.

Seperti diketahui, pemerintah China melaporkan hanya 81.439 kasus covid-19 di Tiongkok.

Inggris menuding hal itu dilakukan China karena ingin memperluas kekuatan ekonominya dengan menawarkan bantuan ke negara-negara lain yang tengah berjuang memerangi covid-19.

Surat kabar itu mengutip tiga pejabat Inggris yang semuanya melaporkan kemarahan pemerintahan Johnson.

Baca Juga: Penjara Rusuh, Narapidana Dibebaskan, dan Polisi Sibuk Mengatur Lockdown, Italia akan Jadi Tempat yang 'Sempurna' untuk para Mafia Bangkit Kembali