Find Us On Social Media :

Kim Jong Un Janjikan Penghentian Program dan Uji Coba Nuklir, Donald Trump Senang Tapi Tetap Belum Percaya

By Agustinus Winardi, Sabtu, 21 April 2018 | 10:15 WIB

Intisari-Online.com - Sebelum Pemimpin Korut Kim Jong Un mengadakan pertemuan dengan Presiden Korsel Moon Jae-in sekitar satu minggu ke depan dan Presiden AS Donald Trump pada bulan Mei-Juni 2018 mendatang, Kim Jong Un kembali membuat kejutan.

Secara resmi Kim Jong Un, sesuai sumber Korut yang dikutip cnn.com (Sabtu 21/4/2018) menyatakan akan menghentikan program nuklir dan peluncuran uji coba rudal nuklir untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pernyataan resmi Kim Jong Un itu tentu saja disambut gembira oleh Moon Jae-in dan Donald Trump meski para pengamat Korut di AS menyatakan bahwa perubahan sikap Kim Jong Un yang pada tahun 2017 ingin merudal nuklir AS itu ‘sulit diterima nalar’.

Perubahan Kim Jong Un dari sikap yang semula ingin sekali meluluhkantakkan AS menggunakan rudal nuklir berubah menjadi ‘orang yang sangat baik’ memang menimbulkan kecurigaan.

Baca juga: Kocak! Rakyat Korea Utara Percaya Kim Jong Un Adalah Titisan Dewa Karena Tidak Buang Air Kecil. Ini Faktanya!

Presiden Trump sendiri melalui juru bicara gedung putih berharap bahwa Kim Jong Un tidak hanya mengumbar janji-janji dan harus membuktikan kata-katanya dengan aksi nyata.

Target utama pertemuan damai antara Korut-Korsel dan Korut-AS memang bertujuan agar Korut bersedia menghentikan program nuklir dan uji coba peluncuran rudal balistiknya.

Tapi sebaliknya, Kim Jong Un juga mengharapkan untuk menjamin perdamaian di Semenanjung Korea dan membereskan Perang Korea yang hanya berakhir dengan gencatan senjata di tahun 1953, Korut juga meminta penarikan mundur pasukan AS dari Korsel.

Permintaan Kim Jong Un tentang penarikan mundur pasukan AS itu tampaknya akan sulit dituruti karena baik Korsel maupun AS masih akan mepertahankan sekitar 60.000 pasukan AS di Korsel.

Baca juga: Donald Trump Makin Rukun drengan Kim Jong Un, tapi Makin Kisruh dengan Putin

Dengan pernyataannya bahwa Korut telah berjanji akan menghentikan program nuklir dan uji balistiknya, maka poin-poin utama yang akan dibicarakan di meja perundingan dengan Korsel dan AS sebenarnya sudah terjawab.

Tapi baik para politikus Korsel maupun AS sudah paham jika pernyataan Kim Kong Un itu ada udang di balik batu.

Pasalnnya berdasar pengalaman perundingan damai antara Korut-Korsel-AS sebelumnya terkait program nuklir Korut, pihak Korut hanya akan mau menandatangani poin-poin perundingan damai jika mendapat konpensasi berupa bantuan keuangan dan ekonomi secara gratis.