Find Us On Social Media :

Ubah Social Distancing Jadi Physical Distancing, Ini Alasan WHO, 'Ingat Jaga Jarak, Bukan Putus Hubungan'

By Mentari DP, Jumat, 27 Maret 2020 | 15:00 WIB

Ubah Social distancing jadi physical distancing.

Intisari-Online.com - Ketika pandemi virus corona (Covid-19) merebak, salah satu cara untuk mencegahnya adalah tidak melakukan kontak dengan pasien yang positif.

Caranya?

Tentu saja dengan menjaga jarak.

Namun faktanya, pandemi virus corona masih belum berakhir.

Baca Juga: 'Untuk Bertempur, Kami Butuh APD Agar Nantinya Kami Tidak Mati Konyol'

Bahkan, jumlah kasus positif terpapar virus yang bermula menyebar di Wuhan, China ini terus bertambah setiap harinya.

Lebih dari 190 negara melaporkan penemuan kasus penyakit Covid-19, di mana virus yang menyerang pernapasan ini telah menewaskan ribuan orang di berbagai belahan dunia.

Sejumlah cara dalam upaya menekan penyebaran virus pun terus digalakkan, termasuk menerapkan jarak tertentu saat bertemu dengan orang lain. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya menyebut pemberian jarak ini sebagai social distancing.

Baca Juga: Lewati China, Ini Alasan Amerika Serikat Punya Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia, 'Trump Sangat Terlambat Menangani Hal Ini'

Namun, sejak Jumat (20/3/2020) lalu, WHO mengganti frasa social distancing menjadi physical distancing.

Alasannya, penggantian frasa ini untuk mengklarifikasi bahwa terdapat perintah tetap tinggal di rumah guna mencegah penyebaran corona virus.

Kendati begitu, hal ini tidak berarti bahwa seseorang memutus kontak dengan orang lain secara sosial.

Penggunaan frasa physical distancing diharapkan dapat memperjelas imbauan WHO, yaitu menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakit tidak menyebar.

Dalam informasi resmi yang dikeluarkan WHO, alasan penggantian frasa dari social distancing menjadi physical distancing yakni karena WHO bertujuan setiap orang tetap dapat terkoneksi.

Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove mengatakan, menjaga jarak fisik dari orang sehingga dapat mencegah virus agar tidak berpindah ke orang lain menjadi hal sangat penting.

Namun, ini tidak berarti bahwa secara sosial harus memutuskan hubungan dari orang yang dicintai atau dari keluarga.

Baca Juga: Terenyuh Lihat Tim Medis Covid-19 Pakai Jas Hujan sampai Plastik Sampah, Desainer asal Indonesia Ini Buatkan Baju APD Gratis

Menurut Maria, teknologi saat ini sudah sangat maju, sehingga orang dapat tetap terhubung dengan banyak cara tanpa benar-benar secara fisik berada di ruangan yang sama.

"Kami berubah untuk mengatakan jarak fisik dan itu sengaja karena kami inginkan orang untuk tetap terhubung," kata dia.

Salah satu cara melakukan itu dapat melalui internet atau berbagai media sosial agar tetap terhubung karena kesehatan mental seseorang sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Pemerhati Bahasa Indonesia Ivan Lanin juga turut membagikan informasi ini melalui akun resmi Twitter-nya, @ivanlanin.

Ia mengunggah tangkapan layar informasi dari WHO mengenai alasan pengubahan frasa social distancing menjadi physical distancing.

(Mela Arnani)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan dan Makna WHO Mengubah Social Distancing Jadi Physical Distancing")

Baca Juga: Dengan 85.377 Kasus, Amerika Serikat Jadi Negara dengan Kasus Positif Virus Corona Tertinggi di Dunia, Kalahkan China dan Italia!