Peringati 50 Tahun Kemerdekaan Negaranya, Raja Swaziland Ubah Nama Negaranya Jadi eSwantini

Ade Sulaeman

Penulis

Intisari-Online.com - Swaziland, sebuah negara kecil di Afrika Selatan akan memperingati 50 tahun kemerdekaannya pada tahun ini.

Raja Swaziland, Mswati III, menyambut momentum setengah abad kemerdekaan negaranya dengan mengganti nama negaranya menjadi eSwatini.

Negara tersebut terletak di antara Afrika Selatan dan Mozambik yang meraih kemerdekaannya pada tahun 1968, setelah menjadi wilayah protektorat Inggris selama lebih dari 60 tahun.

Raja Mswati III telah mengumumkan perubahan nama negara tersebut saat perayaan hari kemerdekaan yang digelar di sebuah stadion olahraga di kota Manzini, kota kedua negara itu.

Baca juga:Demi Bayar Utang dan Foya-foya, Pegawai BRI Ini Kuras Dana Nasabah Rp562 Juta

"Saya ingin mengumumkan bahwa Swaziland sekarang akan kembali ke nama aslinya," kata raja yang mengenakan seragam militer berwarna merah.

"Negara-negara Afrika dalam meraih kemerdekaannya mengembalikan nama negara ke nama kuno mereka sebelum mereka dijajah. Maka mulai saat ini, negara ini akan resmi dikenal sebagai Kerajaan eSwatini," tambah Raja Mswati III.

Penggunaan nama Swaziland yang telah digunakan selama berpuluh-puluh tahun meski telah merdeka itu sempat memicu pertentangan warga karena nama itu adalah gabungan dari "Swazi" dan "Inggris".

Rencana penggantian nama Swaziland ke nama sebenarnya telah menjadi perdebatan di pemerintahan sejak 2015.

Baca juga:Saking Brutalnya Kejahatan yang Dilakukan, Anak-anak Ini Dihukum Layaknya Orang Dewasa

Raja bahkan sempat menggunakan nama baru itu dalam pidato resmi sebelumnya.

Raja Mswati III diangkat pada 1986 saat masih berusia 18 tahun dan telah memerintah dengan dekrit dan sering dikritik karena gaya hidup mewahnya di tengah kemiskinan rakyatnya.

Meski menggelar pemilihan, partai-partai politik dilarang ikut serta dan hanya kandidat yang disetujui para pemimpin loyal yang dapat mencalonkan diri.

Negara dengan populasi 1,3 juta orang itu tercatat sebagai negara dengan penderita HIV tertinggi di dunia, yakni mencapai 27 persen dari seluruh orang dewasa.

Baca juga:Mengaku Sebagai Anggota TNI AU, Pria Ini Pacari Perawat Selama 3 Tahun

Perubahan nama negara tersebut praktis akan berpengaruh pada konstitusi negara yang juga harus ditulis ulang. Demikian diberitakan AFP. (Agni Vidya Perdana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "50 Tahun Merdeka, Swaziland Resmi Berganti Nama Jadi eSwatini".

Baca juga:Selalu Merasa Tak Aman, Saddam Hussein Tak Pernah Tidur di Istananya

Artikel Terkait