Penulis
Intisari-Online.com - Pada era 1990-an, nama Huang Hua dikenal baik oleh warga Indonesia.
Pasalnya, perempuan asalNanning, Guangxi, China, ini merupakan rival berat pebulutangkis putri kebanggaan Indonesia, Susi Susanti.
Laga keduanya kerap dinantikan dan memberikan ketegangan bagi para pendukungnya masing-masing.
Namun siapa sangka, Huang Hua akhirnya menetap di Indonesia, tepatnya di Klaten, Jawa Tengah.
Dia tinggal di Klaten setelah menikah dengan pria Indonesia bernama Tjandra Budi Darmawan lalu berubah kewarnegaraan menjadi WN Indonesia.
Baca juga:Masih Muda dan Tidak Diunggulkan, Namun Lanny Kaligis Menjadi Ratu Gelanggang Tenis Asian Games
Saat ditemui di kediamannya pada 1 April 2018, Huang Hua yang kini lancar berbahasa Indonesia bercerita, selama 25 tahun menetap di Klaten, Jawa Tengah, dia tak aktif lagi di dunia bulu tangkis.
Dia memilih menjadi ibu rumah tangga, mengurus tiga putranya, dan membantu suaminya mengembangkan bisnis properti.
Huang Hua mengaku masih sering berkomunikasi dengan Susi Susanti. Meski menjadi rival berat di lapangan, hubungan keduanya sangat baik.
Dia dan sang suami bahkan juga beberapa kali menyempatkan diri menyambangi dan berdiskusi dengan Susi di markas pelatnas PBSI di Jakarta.
Huang Hua juga tak pernah terpikirkan mengikuti jejak Susi Susanti yang berbisnis peranti bulu tangkis meski dia juga memiliki modal sebagai mantan pemain nomor satu dunia.
Menurut dia, namanya tidak sebesar Susi Susanti di Indonesia.
"Nama saya kurang besar untuk membuat itu. Saya sekarang malah pintar buat bakpao. Siapa tahu bakpao saya laku," tuturnya.
Jadi WN Indonesia
Saat menikah, karier Huang Hua sedang bagus-bagusnya.
Pada tahun 1991, Huang Hua telah berhasil menyabet gelar pemain nomor satu dunia. Dua tahun kemudian, Huang Hua menerima pinangan Tjandra.
Tjandra lalu menuturkan sulitnya memboyong sang istri ke luar dari China. Apalagi saat itu, posisi tim Indonesia dan China masih kuat di dunia bulu tangkis.
"Saat itu mau membawa Huang Hua ke luar saja kesulitan. Pasalnya Huang Hua menjadi aset negara China saat itu," ujar Tjandra.
Tak hanya itu, ada pula media di China yang menulis Huang Hua telah berkhianat setelah menikah dengan Tjandra.
Oleh karena itulah, Huang Hua memilih tidak bermain bulu tangkis setelah menikah dengan Tjandra.
"Kalau Huang Hua main dari Indonesia maka finalnya pasti ketemu China. Kalau ketemu China kalah pasti dikiranya mengalah. Tetapi kalau menang, Chinanya pastinya enggak senang," ujar Tjandra. (Muhlis Al Alawi)
(Artikel ini telah tayang di kompas.comdengan judul "Kisah Huang Hua, Mantan Rival Susi Susanti dari China yang Memutuskan Jadi WNI (2)")
Baca juga:Lepas dari Uni Soviet, 5 Negara Ini Mantap Tampil dalam Asian Games Sejak 1994