Find Us On Social Media :

Pilot yang Mendaratkan Southwest Airlines yang Mesinnya Meledak Adalah Salah Satu Pilot Wanita Pertama di Angkatan Laut AS

By Mentari DP, Kamis, 19 April 2018 | 09:15 WIB

 

Intisari-Online.com – Kejadian mengerikan terjadi di Amerika Serikat pada Selasa siang (17/04/2018).

Sebuah pesawat Southwest Airlines harus mendarat darurat setelah sebuah mesin meledak dan membuat seorang penumpang tewas dan tujuh lainnya terluka.

Namun menurut otoritas penerbangan, jumlah korban bisa bertambah bahkan pesawat bisa jatuh jika sang pilot tidak segera mendaratkan pesawat.

Nah, berbicara tentang pilot, ternyata pilot yang membawa pesawat Southwest Airlines tersebut bukanlah pilot sembarangan.

Diidentifikasi oleh The Associated Press seperti dikutip dari nbcnews.com, pilot tersebut bernama Tammie Jo Shults.

Baca juga: Seram, Mesin Pesawat Ini Meledak dan Buat Seorang Penumpang yang Duduk di Samping Jendela Tewas

Dilaporkan Tammie tidak membuang waktu dan dengan cepat menurunkan pesawat bandara terdekat, yaitu bandara di Philadelphia.

Ia juga tetap mempertahankan ketenangannya meskipun mendengar kabar dari awak kabin bahwa sebuah jendela pesawat hancur dan membuat seorang penumpang tersedot ke luar dari jendela yang hancur.

Ada bagian pesawat yang rusak, jadi kami perlu sedikit memperlambat," ucap Tammie tenang kepada  pengendali lalu lintas udara dalam transmisi audio setelah melaporkan kegagalan mesin pesawat.

"Bisakah Anda menemui kami di landasan pacu? Kami punya penumpang yang cedera," permintaan Tammie.

Ketenangan Tammie bukanlah tanpa alasan. Ia telah mengandalkan pelatihan pilot tempurnya.

Baca juga: (Video) Pesawat Mendarat Darurat Karena Pramugarinya Disandera Oleh Seorang Penumpang

Tammie Jo Shults (56) adalah lulusan tahun lulusan 1983 dari MidAmerica Nazarene University di Olathe, Kansas.

Tammie kemudian menjadi salah satu pilot pejuang wanita pertama di militer AS, menurut kelompok alumni di almamaternya.

Angkatan Laut menegaskan bahwa Tammie adalah salah satu pilot wanita pertama yang melakukan transisi ke pesawat taktis setelah menyelesaikan pelatihan penerbangan di Pensacola, Florida.

Cindy Foster, teman sekelas Tammie, mengatakan kepada The Kansas City Star bahwa ketika Tammie terdaftar di Angkatan Laut, dia menemui "banyak perlawanan" karena jenis kelaminnya.

Namun karena menjadi pilot adalah mimpinya, dia tetap pergi ke Angkatan Laut meskipun Angkatan Udara tidak memberinya kesempatan.

Baca juga: Memiliki 'Tiga Wajah', Pria Ini Bahagia Setelah Operasi Transplantasi Wajah Keduanya

"Dia tahu dia harus bekerja lebih keras daripada orang lain," kata Foster.

"Dia melakukannya untuk dirinya sendiri dan semua wanita yang berjuang demi kesempatan."

Selain menjadi pilot pejuang wanita pertama, Tammie adalah wanita pertama yang menerbangkan F / A-18 Hornet untuk Angkatan Laut.

Setelah itu, ia melatih pilot militer dan kemudian dipekerjakan sebagai pilot untuk Southwest Airlines.

Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, hanya ada 6,2% pilot komersial di Amerika Serikat berjenis kelawin wanita.

Dan di antara mereka, Tammie merupakan salah satu yang memiliki keterampilan di atas rata-rata.

"Dia wanita yang tangguh dan memiliki taktik yang tajam," kata Gary Shults, saudara ipar Tammie, kepada The Associated Press.

Baca juga: Ketika Adolf Hitler Terlihat di Wina dengan Pengawalan Tentara SS dan Menginap di Hotel Mewah