Meski Dapat Melanggar Privasi Pasien, Israel Perangi Virus Corona dengan Sistem Anti-Terorisme, Militer Juga Ikut Melakukan Pembatasan Ketat

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Israel berencana menggunakan teknologi pelacakan anti-terorisme untuk meminimalkan risiko penularan virus corona.

Kebijakan itu disampaikan oleh Perdana Menteri Isreal, Benjamin Netanyahu, pada Sabtu (14/3/2020).

Pemantauan dengan teknologi di dunia maya akan dikerahkan untuk menemukan orang-orang yang telah melakukan kontak dengan para pasien.

"Kami akan segera mulai menggunakan teknologi... digital yang telah kami pakai dalam memerangi terorisme," kata Netanyahu dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Tempuh Jarak 200 Kilometer Melintasi Hutan Terpencil, Anjing Ini 'Berurai Air Mata' dalam Perjalanan Pulang ke Rumah Majikan yang 'Membuangnya'

Pria 70 tahun itu menambahkan, dia telah mendapat persetujuan Kementerian Kehakiman karena tindakan seperti ini dapat melanggar privasi pasien.

Menurut Netanyahu, bukan pilihan mudah untuk mengambil kebijakan ini.

Karena virus adalah "musuh tak terlihat yang harus ditemukan".

Baca Juga: Seakan Perang Besar, di Tengah Keresahan Negara-negara Dunia Akan Covid-19, PM Israel Malah Ketiban Untung Gegara Wabah Virus Corona Ini

Lebih lanjut perdana menteri yang menjabat sejak 2009 itu mengatakan, metode serupa juga diterapkan Taiwan.

"Sepanjang saya menjabat sebagai perdana menteri saya menghindari penggunaan sarana ini di masyarakat sipil, tetapi tidak ada pilihan lain," kata Netanyahu.

Shin Bet sebagai Dinas Keamanan Domestik Israel, membenarkan bahwa pihaknya akan menggunakan teknologi untuk memerangi wabah virus corona.

Baca Juga: Tak Seorangpun Percaya Ucapan Bocah 3 Tahun Itu Selama Lebih dari 20 Tahun, Hingga Ia Menemukan Tengkorak di Kebun Rumahnya

Dia melanjutkan, kebijakan ini adalah permintaan dari Netanyahu dan Kementerian Kesehatan.

Kemudian Avner Pinchuk seorang ahli privasi di Association for Civil Rights Israel mengatakan, teknologi ini memiliki sejumlah keunggulan.

Baca Juga: Fujifilm Berhasil Ciptakan Obat yang Efektif Obati Pasien Virus Corona, Sembuh Hanya dalam 4 Hari, China: Tingkat Keamanannya Terbukti Tinggi

Pelacakan aktual dapat dilakukan dari ponsel orang yang terinfeksi untuk menemukan pelanggaran karantina.

Kemudian menelusuri kembali melalui meta-data untuk mengetahui siapa saja yang mereka hubungi dan posisinya di mana.

Kebijakan lainnya

Baca Juga: China dan AS Berlomba-lomba dalam Produksi Vaksin Corona, Siapa yang Lebih Unggul?

Militer Israel turut melakukan serangkaian pembatasan ketat guna mencegah penyebaran wabah SARS-CoV-2.

Sabtu (14/3/2020) militer Israel telah diperintahkan untuk menarik semua pasukannya kembali ke pangkalan pada Minggu pagi.

Kemudian para pasukan tempur juga diimbau untuk bersiap tinggal lebih lama tanpa cuti hingga satu bulan.

Baca Juga: Ini 14 Bagian Tergeli pada Wanita yang Perlu Diketahui Setiap Pria untuk Membuat Pasangannya Itu Menikmati Kepuasan Tertinggi Saat Berhubungan Intim

Pekan lalu siapa pun yang memasuki Israel diperintahkan untuk mengisolasi diri selama dua minggu.

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan 433 orang telah dinyatakan positif virus corona.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Israel Perangi Virus Corona dengan Sistem Anti-Terorisme"

Artikel Terkait