Find Us On Social Media :

Hebat, Anak dengan Autisme Ini Berhasil Membuat Kapal Titanic Terbesar di Dunia dengan Lego!

By Adrie Saputra, Selasa, 17 April 2018 | 17:30 WIB

Intisari-Online.com - Replika Lego terbesar di dunia dari kapal Titanic berhasil dibangun lebih selama 11 bulan oleh bocah berusia 10 tahun dari Reykjavik, Islandia.

Itu membuat debut pertamanya di Amerika pada hari Senin di Titanic Museum Attraction, Pigeon Forge, Tennessee.

Brynjar Karl Bigisson, sekarang berusia 15 tahun, membangun replika Titanic dengan 56.000 lego.

Panjang replikanyanya mencapai 26 kaki (sekitar 7,9 meter) dan tingginya 5 kaki (1,5 meter).

Baca juga:

Ketika Seorang Gadis 6 Tahun Menulis Surat Menyentuh Hati Setelah Saudaranya yang Menyandang Autisme Dipanggil 'Aneh'

Baca juga:

Surat Cinta Langka Ini Menggambarkan bagaimana Kondisi Terakhir Titanic yang Terkutuk Menjelang Tenggelam

Brynjar ingat bagaimana dia bermain dengan lego selama berjam-jam ketika dia masih berusia 5 tahun.

"Saya kadang-kadang membangun sesuai dengan instruksi, namun kadang-kadang saya menggunakan imajinasi saya sendiri," katanya.

Pada saat itu, dia terobsesi dengan kereta api, tetapi berubah ketika kakeknya Ludvik Ogmundsson mengajaknya memancing di atas kapal.

Itu membuat minatnya berubah dan segera dia mencintai kapal.

Baca juga:

Kasihan, Telah Membayar Pajak Selama 30 Tahun, Wanita Ini Masih Dicap Imigran Gelap

Ketika Brynjar berumur 10 tahun, dia mempelajari informasi mengenai kapal Titanic.

"Ketika saya bepergian dengan ibu saya ke Legoland di Denmark, saya melihat untuk pertama kalinya semua model replika besar yang luar biasa dari rumah dan pesawat."

"Saya Mmelihat kapal yang terkenal, kemudian saya mulai berpikir tentang membuat model lego saya sendiri."

"Saya mulai berpikir tentang membangun model lego titanic dalam ukuran besar, "kata Brynjar.

Proyek ini dibantu oleh kakeknya, Ogmundsson, seorang insinyur, dan ibunya, Bjarney Ludviksdottir.

Ogmundsson membantu mencari tahu berapa banyak bagian kecil lego yang diperlukan untuk membuat model tersebut.

Ludviksdottir hanya menjadi 'pemandu sorak' pribadinya.

"Jika ibu tidak mendukung proyek impian saya, itu tidak akan pernah menjadi kenyataan," kata Brynjar.

Sumbangan dari keluarga dan teman-teman juga memungkinkannya untuk membeli semua bagian lego.

Baca juga:

Jaksa: Ahmad Dhani Bayar Admin Sebesar Rp2 Juta per Bulan Untuk Menyebarkan Ujaran Kebencian

Brynjar mengatakan dia mampu mengatasi autismenya dengan membangun replika Titanic.

Sebelum memulai proyek, dia kesulitan berkomunikasi, membuatnya tidak bahagia dan kesepian.

Sekarang, dia memiliki kepercayaan diri dan memberikan wawancara mengenai pencapaiannya.

"Saya memiliki kesempatan untuk bepergian dan menjelajah, serta bertemu orang-orang yang hebat," katanya.

Ibunya mengatakan bahwa ketika dia mulai membesarkan putranya, dia benar-benar takut akan seperti apa masa depan anaknya.

Autisme anaknya membuat khawatir tentang hambatan belajar pada anaknya.

Namun dia sekarang mendorong orang tua anak-anak lain yang juga mengalami autisme untuk terus mendukung pencapaian tujuan mereka.

"Ketika anak Anda datang kepada Anda dengan mimpi atau tujuan 'gila' yang menarik, berikanlah yang terbaik."

Baca juga:

Para Arkeolog Terkejut Saat menggali Tanah di Daerah Alexandria, Mereka Menemukan Sesuatu yang Bersejarah!

"Dengarkan baik-baik dan cobalah mencari cara untuk mendukung anak Anda mencapai tujuan itu."

"Mungkin itu akan menjadi investasi terbaik yang pernah Anda buat untuk anak Anda dikemudian hari," kata Ludviksdottir.

"Autisme tidak harus selalu menakutkan."

"Banyak ilmuwan hebat dan pemimpin nasional yang memiliki autisme."

"Yang terpenting adalah bahwa anak-anak tersebut tetap mendapatkan dukungan," kata Ogmundsson.