Penulis
Intisari-online.com - Hingga kini virus corona belum ditemukan asal muasalnya, namun sebelumnya tuduhan dialamatkan ke pasar hewan liar di Wuhan.
Lokasi tersebut dituduh sebagai biang keladi, atau pusatnya pusat dari virus corona di dunia.
Sejak saat itu, pada Januari 2020 sejak virus corona mewabah di Kota Wuhan, Hubei, China, pasar hewan liar di Wuhan di tutup oleh pemerintah setempat.
Hal itu dilakukan untuk menanggulangi penyebaran virus corona yang kini mewabah hingga ke seluruh dunia.
Baca Juga: Sederet Fakta Lengkap di Balik Solo KLB Virus Corona, Kronologi hingga Fakta-fakta Lainnya...
Namun, beberapa bulan pasar tersebut ditutup, justru polisi temukan fakta mengejutkan.
Menurut Eva.vn pada Jumat (13/3/2020), pada tanggal 3 Maret pemerintah memeriksa pasar Wuhan yang sudah ditutup itu menemukan satu keluarga.
Satu keluarga berisi empat orang itu secara diam-diam tinggal di dalam pasar yang dipercaya sebagai tempat paling haram karena dituduh menyebarkan virus corona.
Pasar itu diidentifikasi sebagai pusat wabah, setelah seorang pria sering keluar masuk pasar jatuh sakit dan meninggal pada Desember 2019.
Pasar hewan tersebut tidak hanya tempat perdagangan, tetapi pemotongan hewan liar ekstrem.
Beberapa ilmuwan percaya, bahwa virus itu dituduh berasal dari hewan yang bersal dari pasar tersebut kemudian menyebar ke manusia.
Sejak awal Januari 2020, pasar makanan laut Wuhan telah diblokir dan diisolasi, menghentikan semua kegiatan perdagangan juga dihentikan.
Karena itu, pemerintah sangat terkejut menemukan keluarga yang masih tinggal di sini.
Keluarga ini terdiri dari pasangan, orang tua dan 1 anak.
Namun yang paling mengejutkan adalah ketika mereka diuji dan dites, semua 4 orang negatif untuk COVID-19 meskipun tinggal di tengah wabah.
Kemudian, keluarga dibawa ke hotel untuk diisolasi.
Ketika ditanya mengapa dia masih tinggal di pasar makanan laut meski saat ini diblokade, suami keluarga itu menolak untuk menjawab.
Menurut laporan pejabat setempat yang bertanggung jawab relokasi mengatakan, keluarga itu dulunya adalah pedagang di pasar itu.
Mungkin karena kondisi ekonomi mereka tak mau pindah, dan diam-diam tetap tinggal di dalam sana.
Pada pukul 10 pagi Sabtu (14/3), kasus virus corona bertambah menjadi 144.833 sementara 70.234 sembuh 5.398 orang meninggal.
Negara terbanyak dengan kasus virus corona, masih China, Italia, Korea Selatan, Iran dan kemudian Spanyol.
Sementara di Indonesia masih dalam jumlah yang sama di angka 69 orang terinfeksi, dan lima orang dinyatakan sembuh.
Dari semua pasien, ada seorang balita yang infeksi virus corona, hingga lansia.
Dari 69 pasien tersebut setidaknya 4 orang dinyatakan meninggal dunia, salah satunya meninggal pada Jumat (13/3) di RS Moewardi Solo.
Meskipun belum perlu melakukan lockdown, setidaknya Pemerintah Solo sudah mulai melakukan antisipasi, beberapa acara di hentikan, hingga sekolah, dan instansi kerja diliburkan.