Penulis
Intisari-online.com - Sampai saat ini virus corona terus menyebar hingga ke seluruh dunia, dan China menjadi negara pertama penyebaran virus ini.
Namun, sampai saat ini misteri tentang virus corona belum bisa dipecahkan oleh ilmuwan.
Seperti misalnya, dari mana virus itu berasal hingga vaksin virus corona juga belum ditemukan,tapi dikabarkan akan tersedia paling cepat pada bulan April 2020.
Lantas mengapa sangat sulit untuk menemukan penyebab serta vaksinya, sementara virus itu sudah menginfeksi ratusan ribu umat manusia dari seluruh dunia.
Menurut New York Post pada Jumat (13/3/2020) satu-satunya harapan terbesar untuk memecahkan virus corona adalah mengacu kembali pada kasus bulan November 2019 silam.
Ya, pada saat itulah virus corona pertama kali muncul di China namun belum terendus oleh dunia, bahkan dokterpun belum menganggap penyakit ini berbahaya.
Sampai pada Desember 2019 penyakit ini sudah mulai menular, namun belum menciptakan kegemparan.
Hingga akhirnya Januari hingga Februari, situasinya benar-benar memprihatinkan, ratusan orang terus terinfeksi dan beberapa orang meninggal terindikasi akibat virus corona.
Lantas apa harapan terbesar untuk memecahkan virus ini jika mengacu pada kasus November silam?
Pertama adalah pelacakan, menemukan pasien nol atau orang pertama yang terinfeksi virus corona diduga pada November 2019, menurut sebuah laporan, New York Post.
Diduga pasien nol diduga pria berusia 55 tahun disebut menderita penyakit yang kini dikenal Covid-19 pada 17 November, lebih dari sebelum sebelum penyakit ini diperhatikan pemerintah China, Lapor South China Morning Post.
Tetapi, hingga saat ini kebenaran identitas pasien nol tersebut masih belum diketahui.
Pihak berwenang China sejauh ini mengidentifikasi setidaknya ada 266 orang terinfeksi pada 2019.
Namun, menurut Whistleblowersebuah komunitas medis mengatakan, dokter China baru menyadari wabah virus corona pada akhir Desember 2019.
Sementara mulai 17 November satu hingga lima kasus dilaporkan di China, sampai Zhang Jixiang seorang dokter mengonfirmasinya pada 27 Desember.
Pada saat itu lebih dari 180 orang terinfeksi virus corona, dokter belum mengetahui setiap kasusnya.
Identitas kemungkinan pasien nol belum dikonfirmasi, tetapi rincian itu sangat penting untuk melacak jalur virus, dan belajar banyak tentang penularan dan harapan menaklukkannya.
Tentang bagaimana orang peratam tersebut sampai bisa terinfeksi virus corona.
"Kami merasa tidak nyaman, tentu saja, ketika kami mendiagnosis seorang pasien dengan penyakit tersebut dan kami tidak dapat mengetahui dari mana asalnya," Dale Fisher, ketua Jaringan Peringatan dan Respons Wabah Global Organisasi Kesehatan Dunia.
Pemahaman saat ini adalah bahwa infeksi ditularkan ke setidaknya satu orang melalui hewan liar, mungkin kelelawar.
Episentrum asli untuk virus ini adalah kota Wuhan di Hubei, meskipun sekarang telah pindah ke Eropa, di mana Italia telah dirusak oleh penyakit tersebut.
Sembilan kasus pertama yang dilaporkan di Tiongkok pada bulan November melibatkan empat pria dan lima wanita, semuanya antara 39 dan 79.
Tetapi beberapa kasus coronavirus yang dilaporkan mungkin terjadi lebih awal dari yang ditinjau oleh South China Morning Post.
Lebih dari 80.000 kasus virus korona dan 3.100 kematian terkait virus korona telah dilaporkan di Cina sejak awal wabah.
Namun, sampai saat ini China terus mengalami penurunan wabah virus corona dalam angka yang cukup konsisten.
Pejabat China juga memperkirakan kemenangan atas penanganan epidemi tersebut, namun virus itu kini masih merambah ke seluruh dunia.