Find Us On Social Media :

4 Pernikahan Rahasia Ini Berakhir dengan Tragis: Ada yang Dikebiri, Ada Pula yang Dihukum Mati

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 16 April 2018 | 16:15 WIB

Intisari-Online.com - Pernikahan rahasia atau kawin lari, selama sejarahnya, kerap menunjukkan bahwa tidak selamanya proses lamaran berakhir dengan kebahagiaan.

Untuk kawin lari, biasanya, tiap pasangan akan sembunyi dan tergesa-gesa supaya tidak ada pihak yang berusaha memisahkan mereka.

Lepas dari apakah ia berakhir bahagia atau tidak, pernikahan rahasia—atau sejenisnya—selalu meninggalkan cerita yang menarik.

Dalam sejarah Eropa, banyak pernikahan rahasia yang berakhir dengan tragis—ada yang terkait dengan penculikan, penipuan, juga pembunuhan.

Baca juga: Ketika Sekelompok Punk Sengaja Menyuntikkan Virus HIV ke Tubuh Sendiri untuk Mendapatkan Kedamaian dan Kebebasan

Kita mulai dari pasangan pertama:

Kisah romantis Heloise dan Abelard yang berakhir dengan kebiri

Ini adalah sebuah kisah tragis yang berasal dari Abad Pertengahan, tentang Peter Abelard, seorang sarjana Prancis, dan muridnya yang brilian, Heloise d’Argenteuil.

Hubungan intelektual mereka berkembang menjadi hubungan fisik. Heloise kemudian hamil dan keduanya memutuskan untuk menikah secara rahasia.

Berita pernikahan keduanya menyebar dan, ironisnya, berujung menjadi tragedi.

Paman Heloise menyewa orang untuk mengibiri Abelard secara paksa, di tengah malam.

Merasa dipermalukan, Abelard berjanji, baik pada istri dan dirinya, untuk hidup selibat dalam sebuah ordo religius. Meskipun pasangan ini akhirnya hidup terpisah, mereka terus saling berkirim surat cinta.

Rita Hayworth yang 18 tahun kawin lari dengan manajernya yang 40 tahun

Ketika Rita Cansino, 18 tahun, mencoba memulai merintis karier di Hollywood, ia menunjuk Edward Judson, seorang pengusaha licik, sebagai mentor dan manajernya—ada yang menyebutnya lebih dari itu.

Pada 1937, Judson mengajak perempuan belia itu untuk menikah, dan mereka kawin lari ke Las Vegas. Judson juga membantu mengubah Rita Cansino menjadi “Rita Hayworth”, seorang bintang film.

Baca juga: Jangan Sembarangan Bawa Kabur Anak Orang? Kawin Lari Juga Ada Aturannya!

Pernikahan mereka hanya berlangsung lima tahun, selama waktu itu Judson mengatur karier Rita dan mengeruk semua keutungan yang diraih istrinya itu.

Ketika mereka bercerai pada 1942, Rita hampir tidak puang sama sekali.

Maria Merten dibunuh oleh kekasihnya saat hendak kawin lari

 Peristiwa yang terjadi 1827 ini dikenal sebagai Pembunuhan Gudang Merah, dan menjadi salah satu kejahatan paling terpublikasi abad 19.

Maria Merten (24), memulai sebuah hubungan perselingkuhan dengan William Corder yang berusia 22 tahun.

Hubungan itu bahkan menhasilkan seorang anak. Corder setuju untuk kawin lari, sesuai keinginan Merter.

Mereka sepakat untuk bertemu di sebuah Gudang Merah lalu lari ke Ipswich untuk menikah.

Alih-alih kawin lari, Corder justru membunuh Merten dan menguburkan mayatnya di lumbung itu.

Ketika Corder akhirnya tertangkap, Corder mengaku bersalah dan akhirnya digantung pada 11 Agustus 1828.

Kisah ini, menurut Ranker.com, telah mengilhami sejumlah lagu dan karya seni lainnya.

Baca juga: (Video) Pria Terkunci di Mesin Usang Selama 60 Tahun, Begini Awal Mula Kisah Tragisnya

Pura-pura mati untuk menipu janda kaya raya

Andrew Robinson Stoney adalah seorang bandot tampan dari Irlandia yang berhasil menikahi salah satu wanita terkaya di Inggris.

Mary Eleanor Bowes, Countess of Strathmore, adalah seorang janda muda-kaya-raya dengan lima anak.

Sebagai seorang janda memungkinkannya untuk menentukan hidupnya sendiri—juga untuk menikahi siapa yang ia kehendaki.

Setelah sebuah sebuah perkenalan dengan Countess, Stoney bertaruh untuk mendapatkannya.

Untuk memenangi taruhan itu, ia mengklaim mengalami luka parah, dan bahkan mau mati. Dalam masa itulah Stoney meminta agar bisa bertemu Countess.

Setelah itu, Countess setuju untuk sebuah pernikahan yang terburu-buru untuk menenangkan orang yang sedang sekarat dan mau mati itu.

Tapi sial, Stoney tiba-tiba sehat dan bangun dari pembaringannya—dan Countess terjebak dalam permainan itu.

Keadaaan Countess semakin memburuk ketika Stoney mulai menghabiskan seluruh uangnya dan secara rutin menyiksanya.

Stoney memaksa Countess jadi tahanan rumah, bahkan memperkosa pelayan-pelayan hingga hamil.

Dibantu oleh seorang pembantu budiman, Countess berhasil melarikan diri dari Stoney.

Tidak berhenti sampai situ Countess menggugat Stoney untuk bercerai pada 1789—ini adalah era di mana perceraian adalah hal yang tabu dan dianggap sebagai skandal—dan menang.

Baca juga: Mengharukan! Bocah 12 Tahun Ini Rawat Ibunya yang Janda dan Digerogoti Tumor Ganas