Meski Anak Tengah Kerap Dilalaikan, Nyatanya Hal Itu Membuat Mereka Mandiri!

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Griffin justru mengklaim bahwa anak-anak tengah lebih empatik, berpikir di luar kotak dan mudah menyesuaikan diri.

Intisari-Online.com- Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa anak tengah sangat tidak ambisius,tidak memiliki keterampilan sosial dan merasa diabaikan.

Biasanya anak sulung (termuda) adalah tempat kasih sayang terlimpah.

Sedangkan anak bungsu (tertua) adalah yang paling terlihat sejak bayi, namun bagaimana dengan anak tengah?

Masalah terletak di sana, itulah sindrom anak tengah yang tidak dicintai dan selalu mempertanyakan identitas mereka.

Baca Juga:Ketika Sekelompok Punk Sengaja Menyuntikkan Virus HIV ke Tubuh Sendiri untuk Mendapatkan Kedamaian dan Kebebasan

Sehingga mereka bertindak tidak baik dan menangis untuk mendapatkan perhatian dan penghargaan oleh orangtua mereka.

Masa pengabaian yang lama memang dapat memiliki konsekuensi negatif pada anak yang terlupakan.

Namun hal itu dapat menjadikan anak tengah lebih kuat dan umumnya lebih siap untuk menjalani hidup.

Dilansir dari Independent, Lynne Griffin, psikolog mengatakan:

"Meskipun ditengah-tengah pengabaian, mereka benar-benar mendapat manfaat jangka panjangnya."

Griffin justru mengklaim bahwa anak-anak tengah lebih empatik, berpikir di luar kotak dan mudah menyesuaikan diri.

Baca Juga:Berat Badannya Tak Terkendali, Wanita Ini akan Ambil Kesempatan Terakhir Demi Selamatkan Hidupnya

"Menjadi anak tengah telah membuat saya mandiri, karena saya seperti tidak memiliki tempat bergantung," ucap Rachel Hosie, seorang penulis gaya hidup yang juga anak tengah.

Rachel bahkan mengungkapkan kekurang antusiasan orang tuanya mendengar berita kelulusannya dari universitas.

Namun, tahun-tahun pengabaian itu telah memberi kekuatan bagi Rachel, dan (seharusnya) anak tengah lainnya untuk memiliki keterampilan hidup yang penting.

Dengan kebiasaan abai itu, anak-anak tengah tidak perlu lagi untuk dikelola secara mikro.

Baca Juga:Ketika Para Penjahat Pamerkan Hasil Curiannya di Media Sosial, Sombong Sekaligus Ceroboh

Justru banyak anak tengah belajar menjadi negosiator yang baik.

Baik secara sadar atau tidak, orang tua sering lebih menyukai anak tertua dan termuda, jadi kita anak-anak tengah harus mencari cara lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan membuat suaranya didengar.

Menurut Dr Griffin, anak-anak tengah "lebih bersedia berkompromi dan mudah memenangkan debat."

Terlahir menjadi anak tengah adalah membangun sifat menghindari konflik.

Anak tengah juga dapat bergaul dengan baik dan bersikap mandiri.

Poin pentingnya adalah, mungkin anak-anak tengah harus berterimakasih kepada orang tua mereka untuk segala pengabaian yang dilakukan.

Baca Juga:(Foto) Tak Terlupakan, Inilah 10 Momen Paling Menyedihkan yang Pernah Terjadi di Dunia

Artikel Terkait