Enam Tahun Berlalu, Pengadilan Kasus Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines MH17 Dilanjutkan Hari Ini, Empat Sosok Inilah yang Dituduh Membunuh 298 Penumpang di Atas Wilayah Ukraina

May N

Penulis

pengadilan kasus jatuhnya pesawat Malaysia MH17 dilanjutkan hari ini, empat sosok inilah yang dituduh membunuh 298 penumpang

Intisari-online.com -Enam tahun yang lalu, pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 jatuh di perbatasan Ukraina dan Rusia.

Media The Star Online di Malaysia menyebutkan, pesawat terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur dengan membawa 283 penumpang dan 15 awak pesawat.

Melansir pemberitaan Kompas.com 18/7/2014, kronologi jatuhnya pesawat tersebut adalah sebagai berikut:

18.00: Pesawat dijadwalkan berangkat dengan nomor penerbangan MH17, jenis Boeing 777, dari Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda.

Baca Juga: 'Mereka Lari Sambil Tertawa,' 6 ABG Ini Akhirnya Ditangkap Polisi Karena dalam 2 Bulan Terakhir Gemar Lakukan Hal Meresahkan Ini Demi Kesenangan dan Kepuasan

18.15: MH17 berangkat dari Amsterdam dengan membawa 280 penumpang dan 15 kru.

22.15: Malaysia Airlines (MAS) menerima pemberitahuan dari Air Traffic Control (ATC) Ukraina bahwa mereka kehilangan kontak dengan MH17 sekitar 30 kilometer dari Tamak, sekitar 50 kilometer dari perbatasan Rusia-Ukraina.

23.30: MH17 diperkirakan mengalami kecelakaan. MAS merilis tweet resmi, "Malaysia Airlines telah kehilangan kontak MH17 dari Amsterdam. Posisi terakhir diketahui di wilayah udara Ukraina".

23.40: Kantor berita Interfax mengabarkan, pesawat telah ditembak di atas ketinggian 10 kilometer di atas Ukraina bagian timur.

Baca Juga: Virus Corona Dikhawatirkan Banyak Orang Menjadi Pandemi, Manakah yang Lebih Mematikan Antara Covid-19 dengan Penyakit Pes Bubo?

Interfax telah mengonfirmasi bahwa lokasi terbakarnya pesawat di Ukraina timur.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengonfirmasi bahwa semua penumpang dan kru meninggal.

Pesawat ditembak jatuh ketika terbang di ketinggian 30.000 kaki (kira-kira 10 km).

Igor Strelkov, pimpinan milter separatis Rusia, mengirimkan pesan di media sosial VKontakte sebelum MH17 jatuh.

Baca Juga: 'Saya akan Menyebarkan Virus!', Teriak Seorang Pasien Virus Corona yang Nekat Datang ke Tempat Orang-orang Berkumpul Usai 'Kabur' dari Karantina

Ia menulis bahwa pemberontak telah menembak jatuh pesawat Antonov An-26 (pesawat dengan dua baling-baling di bagian sayap), yang biasa digunakan Angkatan Udara Ukraina, di wilayah dekat Torez.

Sementara itu dari pemberitaan Kompas 5/9/2019, saksi kunci jatuhnya pesawat tersebut telah dibebaskan.

Kondisi tersebut membuat Belanda khawatir.

Sosok tersebut adalah Vladimir Tsemakh, yang diduga sebagai spesialis pertahanan udara bagi separatis pro-Rusia.

Baca Juga: Keluarga Sisiwi SMP Pembunuh Diusir Warga Karena Merasa Trauma, Tetangganya Juga Bongkar Kebiasaan Tersangka Sejak Masih Kecil, Tak Menyangka Remaja Sudah Berani Bunuh Orang

Bebasnya Vladimir memunculkan spekulasi dia masuk dalam program pertukaran tahanan dengan Kremlin.

Brechtje van de Moosdijk, juru bicara Tim Investigasi Gabungan (JIT) menuturkan, mereka ingin Tsemakh bisa dihadirkan dalam penyelidikan Malaysia Airlines MH17.

"Tentu saja, kami mengungkapkan kekhawatiran dan sangat menyesalkan tidak bisa memeriksanya karena kini dia sudah bebas," terang Moosdijk kepada AFP Kamis (5/9/2019).

Baca Juga: Anak dengan 2 Unyeng-unyeng Punya Sifat Nakal? Simak Kebenarannya dan 5 Fakta Lain Seputar Unyeng-unyeng di Kepala Ini

Saat ditanya apakah pembebasan Tsemakh bakal menyulitkan upaya mereka menggali informasi terkait tragedi yang terjadi 2014 itu, Moosdijk menjawab "sepertinya begitu".

Tetapi, Moosdijk bersikeras pengadilan terhadap empat terduga pelaku jatuhnya MH17, tiga warga Rusia dan satu Ukraina, di Den Haag 2020 mendatang tetap terlaksana.

Hari ini 9/3/2020, pengadilan tersebut resmi dimulai.

Melansir BBC News, ada empat orang yang harusnya datang ke Den Haag untuk diadili terkait kasus MH17 ini.

Baca Juga: Viral Anak Gadaikan Rumah Mewah Rp 60 Miliar Menjadi Sangat Murah Demi Pesta Narkoba, Rupanya Anak ini Gunakan Akal Bulusnya Seperti ini, Dua Orang Diajak untuk Lancarkan Aksinya

Perlu diingat, pesawat tersebut hadapi kondisi konflik di Ukraina timur, setelah pemberontak yang didukung Rusia kuasai daerah tersebut.

Investigator menyebut mereka memiliki bukti ada sistem misil Buk yang tembakkan pesawat tersebut.

Misil tersebut datang dari pangkalan militer Rusia.

Namun, empat tersangka ini sepertinya tidak hadiri pengadilan tersebut.

Baca Juga: Cerita 'Mbak' TKW Asal Blitar Yang Dinikahi Oleh Bule Eropa, Sekarang Hidup Bahagia di Australia, Berawal dari Kejar Mimpi Cita-cita dari Kecil untuk Jadi Pemandu Wisata

Dari empat orang tersebut, tiga dari mereka adalah WN Rusia sedangkan satunya WN Ukraina.

Tidak ada dari kedua negara tersebut yang mengekstradisi warganya tetapi salah satu WN Rusia sudah persiapkan pengacara untuk membelanya di ruang pengadilan.

Pengadilan juga sudah menyebut mereka sudah siap menerima pengakuan dari mereka lewat video.

Rusia telah berkali-kali menyangkal keterlibatan dalam serangan yang terjadi pada 17 Juli 2014 silam.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Gejala Infeksi Virus Corona, Beginilah Beda Batuk Biasa dan Batuk Orang yang Terkena Virus Corona

Warga dari 10 negara yang berbeda telah meninggal dalam penerbangan MH17.

Siapa saja para tersangka tersebut?

Empat tersangka tersebut, dua di antaranya terkait dengan agen intel militer Rusia, GRU.

GRU memiliki koneksi dengan rencana serangan mematikan yang terjadi di Salisbury, Inggris.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Anaknya Sakit Kanker Tapi Orang Tua ini Dipaksa Bayar Tagihan Parkir Sampai 100 Juta Rupiah, Simak Mengapa Demikian

Keempat tersangka tersebut antara lain:

1. Igor Girkin, alias Strelkov. Igor adalah mantan kolonel dari dewan intelijen FSB Rusia.

Disebutkan jaksa penuntut, ia diberi gelar menteri pertahanan di kota Donetsk, Ukraina timur yang dikuasai pemberontak.

2. Sergei Dubinsky, alias Khmury. Dia dipekerjakan oleh badan intelijen militer GRU Rusia.

Baca Juga: Virus Corona Seolah Seperti Settingan, Sejarah Mencatatkan Setiap 100 Tahun Sekali Muncul Wabah Pada Tahun yang Berakhir dengan Angka 20, Benarkah Hanya Kebetulan?

Penyelidik mengatakan dia adalah wakil Igor Girkin dan memiliki kontak yang erat dengan Rusia.

3. Oleg Pulatov, alias Giurza. Diduga ia merupakan mantan tentara dengan pasukan khusus GRU yang menjadi wakil kepala dinas intelijen di Donetsk.

4. Leonid Kharchencko, alias Krot. Warga negara Ukraina tanpa latar belakang militer yang memimpin unit tempur sebagai komandan di Ukraina Timur.

Artikel Terkait