Capai 346 Kasus, Ini Alasan Jumlah Pasien yang Terinfeksi Virus Corona Meningkat Tajam di Korea Selatan

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Kasus virus corona tidak hanya menyebar di China, namun di seluruh dunia.

Dan menurut data, setelah China dan Jepang, Korea Selatan berada di urutan ketiga dengan jumlah pasien terinfeksi terbanyak.

Dilansir dari media Korea Selatan,Korea Herald, jumlah korban terinfeksi di negara ini meningkat enam kali lipat dalam waktu empat hari saja.

Awalnya, ada 142 kasus yang dilaporkan.

Baca Juga: Suami Istri Cabuli Siswi SMP Selama 9 Kali dan Dipaksa Suntik KB: Ini 5 Dampak Suntik KB Bagi Remaja Perempuan

Namun per hari ini, Sabtu (22/2/2020), jumlahnya bertambah menjadi346 kasus.

Jika Wuhan menjadi kota dengan jumlah pasien terbanyak di China, maka di Korea Selatan, sebagian besar pasien yang terinfeksi beradai di kota tenggara Daegu dan daerah tenggara Cheongdo.

Dengan catatan, 92 di antaranyaberada Rumah Sakit Daenam di Cheongdo, tempat kematian pertama Korea Selatan terjadi.

Sementara 104 kasus baru berasal dari Daegu, 300 kilometer tenggara Seoul.

Hingga hari ini, ada dua orang yang dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah pria usia 63 tahun dan wanita usia 55 tahun.

Baca Juga: AS Keluarkan Indonesia dari Daftar Negara Berkembang: Ini Perbedaan Negara Berkembang dan Negara Maju

Hingga hari ini,status Korea Selatan soal corona masih di level ketiga, yaitu orange.

Mengapa jumlah pasien yang terinfeksi virus corona meningkat di Korea Selatan?

Jumlah pasien yang terinfeksi virus corona di Korea Selatan meningkat tajam.

Sebagian besar kasus baru tersebut terjadi di bagian tenggara, tepatnya di Kota Daegu.

Karenanya, sama seperti Wuhan, kota Daegu saat ini sudah ditutup.

Dan jika Wuhan dikarenakan pasar hewan, maka di Daegu dikarenakan sebuah gereja.

Dilansir oleh kompas.com pada Sabtu (22/2/2020), dari jumlah pasien yang terinfeksi,82 di antaranya berasal dari Gereja Shincheonji di Daegu.

Gereja Shincheonji didirikan oleh Lee Man-he dan diketahui memiliki 144.000 pengikut.

Pemerintah kota Daegu mengatakan, 1.001 anggota Gereja Shincheonji di kota tersebut diminta untuk melakukan karantina sendiri di rumah.

Dan daerah sekitar gerejasudah dilakukan penyemprotan disinfektan untuk mensterilkan lokasi tersebut.

Baca Juga: Menjaga Daya Tahan Tubuh Jadi Cara Terbaik Cegah Virus Corona, Tapi Ini 3 Hal yang Bisa Melemahkannya, Salah Satunya Sedih

Dikutip dari kantor berita Yonhap, pada Rabu (19/2/2020), pasien pertama yang meninggal dunia, seorang pria berusia 63 tahun, jugaterkait dengan Gereja Shincheonji.

Oleh karenanya, gereja ini diduga sebagai "penyebar virus".

Lalu pasienperempuan berusia 61 tahun juga dites positif virus corona awal pekan ini.

Sebelumnya dia menghadiri kebaktian diGereja Shincheonji pada 9 Februari dan Minggu lalu.

Oleh karenanya, kini 2,5 juta penduduk Daegu diminta untuk tinggal di rumah dandan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Lalu Daegu dan Cheongdo ditetapkan sebagai "zona manajemen khusus".

Karena kejadian ini juga, kini Daegu menjadi 'kota hantu'.

Tidak banyak aktivitas yang dilakukan warga di luar rumah. Jika pun ada, mereka menggunakan masker.

Beberapa konser K-Pop di Daegu dibatalkan dan semua sekolah ditutup sementara.

Baca Juga: 4 Manfaat Labu Siam untuk Perkembangan Bayi, Salah Satunya Bantu Sempurnakan Susunan Sistem Saraf

Artikel Terkait