Penulis
Intisari-Online.com – Bisa mendaki hingga puncak gunung tertinggi di dunia bukanlah langkah kecil.
Bahkan bagi orang yang kerajingan mendaki gunung, Gunung Kilimanjaro adalah sebuah jalur luar biasa dan tidak bisa dianggap ringan.
Namun, bagi Montannah Kenney (7), ia tidak tertarik mendengar betapa sulitnya hal itu.
Gadis cilik asal Austin, Amerika Serikat, itu hanya ingin mendaki gunung tersebut sampai puncaknya. Dan, ia melakukannya bersama ibunya, Hollie Kenney.
Baca juga:(Video) Setiap Hari Bocah Perempuan Ini Gendong Kakaknya ke Sekolah. Alasannya Mengharukan
Jadilah Montannah Kenney sebagai anak perempuan termuda yang bisa mendaki Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Afrika.
Gunung Kilimanjaro memiliki ketinggian 5.895,13 meter dari permukaan laut. Gunung itu memiliki tiga kawah gunung berapi yang berbeda.
Mendaki hingga ke puncaknya bisa berarti menghadapi kondisi cuaca yang buruk, mual, dan nafas pendek-pendek.
Diceritakan, Montannah mendengar pembicaraan ibunya dengan beberap temannya tentang mendaki gunung. Gadis cilik itu pun langsung bilang: ‘Mommy, aku ingin mendaki gunung pula’.
“Aku tidak begitu memperhatikan apa yang ia katakana, tetapi aku tahu ia tidak menyadari ketinggiannya jadi kami mulai mencari dan melihat video gunung itu,” cerita Hollie Kenney, mantan trialtet profesional kepada ABC News.
Hollie menjelaskan kepada putrinya bahwa perjalan itu tidak mudah. Bahkan setelah diberi tahu resiko dan latihannya sukar, tidak menyurutkan keinginan Montannah.
Ternyata, putrinya punya alasan khusus sendiri mengapa ingin ikut mendaki Gunung Kilimanjaro.
“Ketika kami berbicara tentang gunung menjadi di atas awan, Montannah langsung mengasosiasikan bahwa itulah surga dan bergema dalam dirinya,” cerita Hollie.
Ayah Montannah meninggal pada 2013, seminggu setelah ulang tahun ketiga putrinya. Namun, hal itu tidak berarti ia kurang merasakannya.
Nah, mendaki gunung rupanya memberi ide dirinya menjadi dekat dengan ayahnya di surga, yang kemudian memotivasinya.
“Ia suka dengan ide menjadi dekat dengan ayahnya dan bertanya padaku jika ia bisa melihat ayahnya,” lanjut Hollie.
Ibu dan anak itu mulai berlatih keras. Tujuannya adalah mendaki gunung selama Montannah libur musim semi dari sekolah.
Setiap minggu selama enam minggu berikutnya, mereka latihan mendaki empat hingga delapan jam.
Setelah melihat putrinya cukup mendapat pelatihan, Hollie yakin putrinya sudah siap.
Hanya saja, karena usia minimal pendaki adalah 10 tahun, Montannah perlu sebuah surat pernyataan melepaskan tuntutan, untuk bisa mendaki gunung.
“Setiap hari aku bertanya pada Montannah jika hal ini terasa berat atau mudah dari yang ia duga sebelumnya, dan setiap hari ia akan menjawab, ‘Mudah!’,” kata Hollie.
Dilansir dari situs StoryTrender, Hollie dan Montannah menyelesaikan pendakian ke Gunung Kilimanjaro dalam enam hari, yaitu pada 10 hingga 16 Maret lalu.
Puncaknya yang mengasyikkan, Montannah bisa membuat cerita di sekolahnya tentang ‘Apa yang kamu lakukan pada liburan musim semi?”. Ia pun bisa mencatat rekor cerita di sekolahnya.
Semakin mendekati puncak Gunung Kilimanjaro, semua pakaian dan barang bawaan mereka basah karena hujan lebat dan juga salju.
Namun, kondisi itu tidak menghentikan Montannah dengan menyatakan ‘Inilah hari terbaik yang pernah didapatnya’.
Dan akhirnya, sekitar pukul 8 waktu setempat pada 16 Maret 2018, Montannah dan ibunya tiba di puncak Gunung Kilimanjaro.
“Melihat putriku mendekati awan dimana ayahnya berada, yang membuatnya bahagia. Bisa menyalurkan kemampuan untuk Montannah dalam mengikuti impian yang diinginkannya adalah sangat berarti,” tutup Hollie Kenney saat diwawancarai Fox News.